Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BPBD Klaten Minta Masyarakat Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Djoko Sardjono
05/11/2024 11:44
BPBD Klaten Minta Masyarakat Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Sejumlah warga mendorong mobil yang terjebak banjir di Desa Gebangsari, Tambak, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (15/3/2022).(ANTARA/IDHAD ZAKARIA )

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meminta masyarakat untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi di musim hujan ini.

Sementara itu, Klaten mulai diguyur hujan dengan curah sedang, dan berdasarkan informasi dari BMKG puncak hujan di daerah ini akan terjadi pada Januari-Februari 2025.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, mengatakan bahwa Klaten termasuk salah satu daerah rawan bencana  idrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang.

“Menghadapi ancaman bencana tersebut, kewaspadaan perlu ditingkatkan sebagai upaya mitigasi atau mengurangi risiko bencana,” imbuhnya saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (4/11).

Sesuai imbauan Sekda Klaten, untuk antisipasi bencana hidrometeorologi pohon tinggi telah dilakukan pemangkasan, termasuk pengecekan tiang listrik dan baliho yang rawan tumbang saat hujan disertai angin kencang.

Selain itu, untuk antisipasi banjir pembersihan aliran sungai juga telah dilakukan, salah satunya di Sungai Dengkeng. Namun, normalisasi sungai yang bermuara di Bengawan Solo itu belum tuntas.

Normalisasi Sungai Dengkeng, menurut Syahruna, sudah dilakukan kecuali pengerukan sedimentasi di sekitar pintu air Tukuman, dan ini masih dikoordinasikan dengan BBWS Bengawan Solo.

“Untuk antisipasi banjir, pengerukan sedimentasi atau pendangkalan di aliran sungai itu perlu segera dilakukan, selain perbaikan tanggul kritis dan pintu air yang tidak berfungsi maksimal,” imbuhnya. 

Antisipasi bencana longsor juga telah diantisipasi, terutama di bukit-bukit yang ditambang untuk tanah uruk jalan tol Solo- Yogyakarta, seperti di wilayah Kecamatan Bayat, Wedi, dan Gantiwarno.

“Sebagai upaya mitigasi bencana, BPBD Klaten memasuki musim hujan ini telah menyiapkan pos-pos siaga hidrometeorologi, termasuk siaga Gunung Merapi,” katanya.

Pos siaga Gunung Merapi disiapkan, karena dari informasi di puncak gunung itu terdapat tiga juta ton material yang sewaktu-waktu longsor terbawa air jika di puncak turun hujan lebat cukup lama.

“Terhadap ancaman lahar dingin Gunung Merapi, BPBD Klaten telah meminta warga di kawasan rawan bencana itu untuk mewaspadai. Warga pun kini telah melakukan ronda malam,” ujar Syahruna. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya