Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Diduga Terjadi Intimidasi, Tensi Politik di Tapanuli Utara kian Memanas

Januari Hutabarat
03/11/2024 13:05
Diduga Terjadi Intimidasi, Tensi Politik di Tapanuli Utara kian Memanas
Calon Bupati Tapanuli Utara Satika Simamora (kiri).(MI/Januari Hutabarat)

TENSI politik yang kian memanas di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 semakin meresahkan.

Seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Umum Tim Pemenangan pasangan calon (paslon) Satika SimamoraSarlandy Hutabarat, Dompak Hutasoit, terkait tindakan provokasi yang dilakukan oleh tim pendukung paslon, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat–Deni Parlindungan Lumbantoruan (JTP-Dens) yang telah memunculkan berbagai insiden yang menimbulkan keresahan.

"Kami menduga sudah ada komando yang diberikan untuk menimbulkan keributan di setiap kampanye paslon kami," kata Hutasoit dalam konferensi pers di Sipaholon, Jumat (1/11), didampingi anggota tim hukum dan sejumlah tokoh politik.

Kejadian memuncak pada Rabu (30/10), saat rombongan Satika-Sarlandy menghadapi intimidasi dalam perjalanan pulang dari kampanye di Muara Tolang, Desa Dolok Saut. Rombongan, yang sempat berhenti di rumah salah satu pendukung untuk jamuan makan, disoraki oleh massa pendukung JTP-Dens saat melintas. "Kami tetap mengabaikan penghinaan tersebut," ujar Hutasoit.

Namun, situasi semakin memanas ketika sebuah mobil branding tim JTP-Dens melaju kencang melewati iring-iringan rombongan Satika-Sarlandy sambil mengucapkan kata-kata kasar.

Mobil tersebut, menurut Hutasoit, diduga mencoba mendekati kendaraan yang ditumpangi Satika Simamora, memicu kekhawatiran akan upaya mencelakai paslon nomor urut 1. Rombongan akhirnya menghentikan mobil tersebut untuk memberikan peringatan, tetapi penumpang mobil yang diduga dalam keadaan mabuk malah melawan, hingga terjadi perkelahian sebelum mereka melarikan diri.

Dompak juga melaporkan bahwa usai melarikan diri, para pelaku memanggil massa pendukung lainnya, yang tampaknya sudah siap menghadang rombongan di Jalan Lintas Desa Sitompul. Di lokasi tersebut, terlihat mobil branding organisasi kepemudaan Ikatan Pemuda Karya (IPK) terparkir, dengan sejumlah orang yang diduga anggota IPK berdiri di samping mobil sambil memegang balok kayu.

"Mereka hanya meneriakkan kata-kata kotor karena melihat rombongan kami cukup besar," kata Hutasoit.

Dompak menegaskan bahwa insiden ini bukanlah kejadian spontan, melainkan bagian dari upaya terorganisir untuk mengancam keselamatan paslon Satika-Sarlandy. Ia membantah tuduhan di media sosial yang menyebutkan bahwa tim mereka melakukan pengeroyokan, menegaskan bahwa tindakan mereka semata-mata untuk melindungi calon dari ancaman.

Dengan meningkatnya ketegangan, Tim Satika-Sarlandy mendesak aparat keamanan untuk bertindak tegas, demi memastikan situasi tetap kondusif dan proses demokrasi berjalan dengan aman. (JH/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya