Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ratusan Tambang di Kalsel Rambah Kawasan Hutan

Denny Susanto
27/10/2024 08:56
Ratusan Tambang di Kalsel Rambah Kawasan Hutan
Alat berat tambang batu bara beroperasi di daerah Buhut Jaya, Kecamatan.(Dok. MI)

PRAKTIK pertambangan tanpa izin di Provinsi Kalimantan Selatan masih marak terjadi, termasuk aktivitas tambang yang berada di dalam kawasan hutan. Forest Watch Indonesia mencatat ada 116 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di dalam kawasan hutan tanpa Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH).

Hal ini dikemukakan Juru Kampanye Forest Watch Indonesia, Anggi Prayoga, Minggu (27/10). "Menurut data Forest Watch Indonesia Kalsel merupakan salah satu provinsi yang memiliki izin tambang tanpa PPKH yang tinggi. Tercatat lebih dari 116 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di dalam kawasan hutan tanpa PPKH," tutur Anggi.

Dirinya menegaskan IUP Tambang dalam kawasan hutan merusak lingkungan dan sumber daya hutan. Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono, beberapa waktu lalu membeberkan tercatat hampir 5 juta hektare lahan telah diubah menjadi kawasan pertambangan batubara, dengan hampir 2 juta hektare diantaranya berada di kawasan hutan. Tren perusakan ini tidak akan segera menurun karena Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus mendorong peningkatan produksi batubara di Indonesia.

Ekspansi pertambangan juga menjadi ancaman bagi ketahanan pangan. "Luasan tambang batubara dilaporkan mencaplok 19 persen areal persawahan dan 23 persen lahan untuk budidaya padi baru. Hingga 15 persen kawasan yang diperuntukkan bagi budidaya perkebunan juga berisiko dibuka dan ditambang untuk produksi batubara, sehingga menimbulkan risiko terbesar bagi ketahanan pangan di masa mendatang," sambung Kisworo.

Besarnya luasan pertambangan batubara, terutama yang berada pada wilayah yang penting baik secara ekologis maupun pada wilayah Kelola rakyat menyebabkan konflik pertambangan menjadi terus mengemuka.

Selain tambang batubara, wilayah Kalsel juga dikepung tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). Meskipun sering dianggap sebagai tambang skala kecil, dampak kumulatifnya terhadap lingkungan dan sosial cukup besar.

 Jenis tambang MBLB antara lain batu kapur, gamping, batu permata, kwarsa, asbes, batu apung, dolomit dan lainnya. Di Kalsel tambang jenis MBLB banyak tersebar di sepanjang daerah aliran sungai dan kawasan hutan sehingga menjadi ancaman serius terjadinya kerusakan lingkungan, seperti halnya tambang mineral dan batubara. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya