Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ribuan Warga Desa Pluneng Meriahkan Kirab Budaya Syukuran Banyu

Djoko Sardjono
20/10/2024 22:33
Ribuan Warga Desa Pluneng Meriahkan Kirab Budaya Syukuran Banyu
Kirab budaya syukuran banyu di Desa Pluneng, Klaten, Jawa Tengah.(MI/Djoko Sardjono)


RIBUAN warga masyarakat Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten (Jateng) memeriahkan kirab budaya syukuran banyu (air) 2024, Sabtu (19/10). Kirab dengan tema ngrumat banyu kanggo panguripan itu diikuti 10 RW, masing-masing menampilkan tumpeng nasi kuning dan gunungan hasil bumi desa tersebut.

Tumpeng dan gunungan tersebut dikirab start dari Gedung Seni Budaya menuju Umbul Tirto Mulyani dan finish di Umbul Tirto Mulyono, dengan rute sekitar dua kilometer.

Kirab syukuran banyu ke-10 tahun ini dilepas oleh Kepala Desa Pluneng, Wahyudi, dan diawali peserta kelompok perangkat desa dan badan perwakilan desa (BPD).

Tradisi kirab budaya syukuran banyu Desa Pluneng, merupakan salah satu wujud syukur masyarakat kepada Allah atas limpahan berkah air di desa tersebut.

"Kirab budaya syukuran banyu digelar pemerintah desa, yakni sebagai upaya pelestarian dan pengenalan tradisi budaya ini kepada generasi penerus," kata Wahyudi.

Ada empat sumber mata air di Desa Pluneng, di antaranya Umbul Tirto Mulyani dan Umbul Tirto Mulyono yang menjadi destinasi wisata unggulan desa tersebut.

Sumber mata air di Desa Pluneng, tidak pernah kering di musim kemarau. Karena itu, kata Wahyudi, berkah air yang melimpah untuk masyarakat ini patut disyukuri.

"Kirab budaya syukuran banyu ini harus kita lestarikan, yakni dalam rangka memelihara dan menjaga potensi alam berupa sumber mata air ini bagi kehidupan manusia," imbuhnya.

Sementara itu, Lanjar Puryanto, budayawan mantan Sekretaris Desa Pluneng, mengatakan kirab budaya syukuran air ini diikuti seluruh warga desa.

Warga melalui RW masing-masing dalam kirab menampilkan potensi hasil bumi desa yang dirangkai dalam bentuk tumpeng nasi kuning lengkap dengan ingkung dan gunungan.

Peserta kirab budaya mengenakan pakaian lurik dan adat kejawen, masing-masing menampilkan atraksi tari atau joget bersama yang unik dan menarik di depan dewan juri.

Kirab budaya syukuran banyu dinilai dewan juri dari unsur seniman, budayawan, dan akademisi. Pemenang diumumkan nanti pada pentas wayang kulit 24 Oktober 2024.

Kegiatan kirab budaya yang finish di Umbul Tirto Mulyono, dan diakhiri makan bersama Bupati diwakili Kepala Disbudporapar dan paslon Bupati dan Wakil Bupati Hamenang-Benny. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya