Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dampak Kekeringan, 7.031 KK Warga Klaten Masih Butuh Bantuan Air

Djoko Sardjono
13/10/2024 16:37
Dampak Kekeringan, 7.031 KK Warga Klaten Masih Butuh Bantuan Air
Petugas BPBD Klaten melakukan dropping air di Desa Dukuh, Kecamatan Bayat.(MI/Djoko Sardjono)

SEBANYAK 7.031 kepala keluarga atau 22.895 jiwa warga di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, hingga saat ini masih membutuhkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu, kekeringan akibat kemarau tahun ini melanda 16 desa di enam kecamatan. Kondisi kekeringan terparah di wilayah Kecamatan Kemalang, lima desa, dan Kecamatan Bayat, tujuh desa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Anjung Darojati, mengatakan untuk penanganan kekeringan di belasan desa itu pihaknya telah melakukan dropping air. Kegiatan ini dimulai 10 Juni 2024.

Baca juga : 583 Hektare Sawah di Klaten Dipastikan Gagal Panen

“Hingga pekan kedua bulan ini, total dropping air BPBD Klaten untuk membantu warga 16 desa yang kekeringan telah mencapai 820 tangki atau 4,1 juta liter,” jelasnya kepada Media Indonesia, Minggu (13/10).

Adapun jumlah warga yang mengalami krisis air bersih dampak El Nino, disebutkan mencapai 7.031 kepala keluarga (KK) atau 22.895 jiwa. Kebutuhan air ribuan warga ini dipenuhi dari bantuan BPBD Klaten.

Menurut Anjung, BPBD Klaten melaksanakan dropping air rutin setiap hari secara bergiliran. Seperti kegiatan pada Sabtu (12/10), ada lima desa di tiga kecamatan yang digelontor bantuan air bersih.

Baca juga : Daerah Terdampak Kekeringan di Klaten Semakin Meluas

Sebanyak 16 desa yang rutin digelontor bantuan air hingga saat ini, yaitu Desa Sidorejo, Kendalsari, Tlogowatu, Tangkil, dan Tegalmulyo di Kecamatan Kemalang;  Desa Bandungan dan Beteng di Kecamatan Jatinom.

Kemudian, Desa Dukuh, Krakitan, Tegalrejo, Krikilan, Jotangan, Jambakan, dan Banyuripan di Kecamatan Bayat; Desa Gemampir di Kecamatan Karangnongko; dan Desa Gaden di Kecamatan Trucuk.

Kekeringan terparah di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, dengan warga terdampak mencapai 1.882 KK atau 6.185 jiwa. Sebanyak 130 tangki atau 650.000 liter air telah tersalurkan ke desa tersebut.

“BPBD Klaten menggiatkan dropping air untuk warga terdampak kekeringan didasarkan SK Bupati No 32/360/X/2024 tentang penetapan Kabupaten Klaten dalam status siaga kekeringan kemarau ini,” ungkapnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya