Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
HIMPUNAN Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memberdayakan para pelajar SMA sederajat sebagai juru pemantau jentik (jumantik) nyamuk.
Langkah ini bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan sekitar, yang seringkali menjadi tantangan kesehatan serius.
Dilansir dari Antara News, Ketua HAKLI Kabupaten Bangka, Boy Yandra mengatakan, “Kami mengajak pelajar untuk berperan aktif dalam pencegahan penyebaran DBD melalui gerakan jumantik, minimal di lingkungan rumah mereka sendiri”.
Baca juga : 118 Kasus DBD Terjadi di Bangka Hingga Awal Juni
Boy, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kominfotik Bangka, menegaskan DBD adalah penyakit menular yang berbahaya, bahkan berpotensi kematian. Oleh karena itu, upaya pencegahan membutuhkan gerakan kolektif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk para pelajar.
"Pencegahan DBD memerlukan partisipasi menyeluruh dari masyarakat, khususnya pelajar, untuk memastikan lingkungan mereka bebas dari sarang nyamuk," tambahnya.
Nyamuk Aedes aegypti, yang membawa virus DBD, mudah berkembang biak di lingkungan yang kotor, seperti tumpukan barang bekas atau genangan air. Boy menjelaskan nyamuk ini dapat menggigit manusia pada pagi hari sekitar pukul 10 hingga sore hari, dan dapat menyerang semua kelompok usia. Di Kabupaten Bangka sendiri, tercatat sudah ada 160 kasus DBD yang tersebar di berbagai wilayah.
Baca juga : Ratusan Warga Jakarta Pusat Terjangkit DBD, 4 Meninggal di Johar Baru
Dalam rangka memantau jentik nyamuk secara efektif, Boy mengajak pelajar untuk rutin memeriksa kondisi bak mandi dan penampungan air di rumah masing-masing.
“Kami meminta pelajar setiap Senin, atau setidaknya seminggu sekali, untuk mengambil foto kondisi bak mandi atau tempat penampungan air di rumah mereka yang bersih dari jentik nyamuk. Jika masih ditemukan jentik, segera lakukan pembersihan,” ujarnya. Ini, kata dia, merupakan langkah sederhana namun penting untuk memastikan air tetap bersih dan lingkungan terbebas dari sarang nyamuk.
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui metode 3M Plus – yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas – masih menjadi langkah paling efektif dalam mencegah penyebaran DBD. Selain itu, kampanye gerakan 3M terus digalakkan di masyarakat guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Penggunaan kelambu saat tidur serta penaburan serbuk abate secara rutin di bak mandi dan genangan air juga disarankan sebagai upaya preventif.
Boy berharap gerakan jumantik yang melibatkan pelajar ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat luas. “Dengan kolaborasi aktif dari semua pihak, kita dapat menekan penyebaran DBD dan menjaga kesehatan lingkungan secara berkelanjutan,” tutupnya. (Z-3)
Green Innovation Camp 2025, kompetisi karya inovasi lingkungan bagi pelajar, sukses diselenggarakan.
Kecelakaan antara truk boks dengan sepeda motor itu menewaskan pelajar berusia 15 tahun dan melukai pengendara motornya.
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Program pertukaran pelajar ini menjadi kesempatan emas bagi 79 siswa-siswi berbakat untuk menjadi warga dunia yang tangguh dan berdaya saing global.
Sebagai percontohan, Puskesmas Tiban Baru telah memulai pemeriksaan di SMPN 20, Kecamatan Sekupang.
Side hustle adalah bisnis sampingan yang tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan, tetapi juga membuka peluang karier dan kewirausahaan yang berkelanjutan.
Pemerintah Kota Malang bersama Dinas Kesehatan, TP PKK Jawa Timur, dan Enesis Group meluncurkan program Gerakan Berantas Nyamuk Bersama 3M+ Mengoles: Keluarga Sehat dan Bebas DBD.
Peningkatan kasus tetap harus diwaspadai bersama. Masyarakat harus terus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip flu demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditangani
MENINGKATNYA angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mendorong berbagai pihak untuk melakukan upaya edukatif kepada masyarakat.
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved