Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pelajar SMA di Bangka Diberdayakan sebagai Juru Pemantau Jentik Nyamuk untuk Cegah DBD

Melani Pau
06/10/2024 18:57
Pelajar SMA di Bangka Diberdayakan sebagai Juru Pemantau Jentik Nyamuk untuk Cegah DBD
HAKLI di Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memberdayakan pelajar SMA sederajat sebagai juru pemantau jentik (jumantik) untuk mencegah penyebaran DBD. (freepik)

HIMPUNAN Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memberdayakan para pelajar SMA sederajat sebagai juru pemantau jentik (jumantik) nyamuk. 

Langkah ini bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan sekitar, yang seringkali menjadi tantangan kesehatan serius.

Dilansir dari Antara News, Ketua HAKLI Kabupaten Bangka, Boy Yandra mengatakan, “Kami mengajak pelajar untuk berperan aktif dalam pencegahan penyebaran DBD melalui gerakan jumantik, minimal di lingkungan rumah mereka sendiri”.

Baca juga : 118 Kasus DBD Terjadi di Bangka Hingga Awal Juni

Boy, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kominfotik Bangka, menegaskan DBD adalah penyakit menular yang berbahaya, bahkan berpotensi kematian. Oleh karena itu, upaya pencegahan membutuhkan gerakan kolektif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk para pelajar.

"Pencegahan DBD memerlukan partisipasi menyeluruh dari masyarakat, khususnya pelajar, untuk memastikan lingkungan mereka bebas dari sarang nyamuk," tambahnya.

Nyamuk Aedes aegypti, yang membawa virus DBD, mudah berkembang biak di lingkungan yang kotor, seperti tumpukan barang bekas atau genangan air. Boy menjelaskan nyamuk ini dapat menggigit manusia pada pagi hari sekitar pukul 10 hingga sore hari, dan dapat menyerang semua kelompok usia. Di Kabupaten Bangka sendiri, tercatat sudah ada 160 kasus DBD yang tersebar di berbagai wilayah.

Baca juga : Ratusan Warga Jakarta Pusat Terjangkit DBD, 4 Meninggal di Johar Baru

Dalam rangka memantau jentik nyamuk secara efektif, Boy mengajak pelajar untuk rutin memeriksa kondisi bak mandi dan penampungan air di rumah masing-masing. 

“Kami meminta pelajar setiap Senin, atau setidaknya seminggu sekali, untuk mengambil foto kondisi bak mandi atau tempat penampungan air di rumah mereka yang bersih dari jentik nyamuk. Jika masih ditemukan jentik, segera lakukan pembersihan,” ujarnya. Ini, kata dia, merupakan langkah sederhana namun penting untuk memastikan air tetap bersih dan lingkungan terbebas dari sarang nyamuk.

Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui metode 3M Plus – yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas – masih menjadi langkah paling efektif dalam mencegah penyebaran DBD. Selain itu, kampanye gerakan 3M terus digalakkan di masyarakat guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Penggunaan kelambu saat tidur serta penaburan serbuk abate secara rutin di bak mandi dan genangan air juga disarankan sebagai upaya preventif.

Boy berharap gerakan jumantik yang melibatkan pelajar ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat luas. “Dengan kolaborasi aktif dari semua pihak, kita dapat menekan penyebaran DBD dan menjaga kesehatan lingkungan secara berkelanjutan,” tutupnya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya