Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INTENSITAS hujan di Jawa Tengah meningkat sejak akhir September lalu, mendorong beberapa daerah lumbung pangan seperti Grobogan, Demak, Pati dan Rembang memulai musim tanam. Dengan dimulainya musim tanam saat ini, diperkirakan Desember dan Januari mendatang wilayah-wilayah tersebut telah memasuki musim panen.
Pemantauan Media Indonesia, Minggu (6/10), sawah-sawah di Grobogan, Demak, Pati, dan Rembang mulai menghijau. Sebelumnya, sawah di area tersebut cukup lama dianggurkan karena ketiadaan air akibat kemarau panjang.
Intensitas hujan yang mulai meningkat sejak September lalu dan sudah adanya air di sejumlah kawasan, menjadi alasan petani untuk memulai musim tanam. Sebagian besar mulai mencangkuli sawah dan sebagian lain menaburkan benih sebagai persiapan penanganan.
Baca juga : Banjir Grobogan Rendam 2.662 Rumah dan 56 Hektare Sawah
"Meskipun belum air mencukupi tetapi sawah sudah basah, jadi petani kami mulai menggarap sawah lagi," ujar kepala Desa Manggar Wetan, Muhibin.
Hal serupa juga diungkapkan Prayitno, petani di Welahan, Demak. Sambil menunggu gelontoran air dari Kedung Ombo, petani sudah mulai mencangkuli sawah dan menabur benih sebagai persiapan penanganan musim ini. Hujan yang mulai turun sejak September lalu telah membuat sawah kembali basah dan cukup untuk digarap.
Petani Pamotan, Rembang Muhammad, juga mengatakan hal yang sama. Hujan yang mulai datang menjadi alasan utama untuk memulai musim tanam tahun ini. "Semoga musim tanam hingga panen tahun ini lancar," tambahnya.
Baca juga : Banjir Grobogan, Jalur Kereta Api Sudah Bisa Dilintasi
Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto mengungkapkan sejumlah wilayah di daerah ini telah mulai musim tanam, ketersediaan air di sejumlah sungai dan hujan yang mulai mengguyur dengan intensitas ringan-lebat menjadikan petani mulai menggarap lagi sawahnya.
"Kalau untuk sawah tadah hujan kami belum ada laporan, terapi turunnya hujan diperkirakan dalam waktu dekat juga akan memulai," imbuhnya.
Berdasarkan penjadwalan, lanjut Sunanto, awalnya musim tanam baru akan dimulai November mendatang, namun mengingat hujan sudah datang maka pada 15 Oktober besok secara serempak Kabupaten Grobogan sudah mulai musim tanam, sehingga paling lambat Januari 2025 sudah panen. Daerah ini pun bertekad akan menjadi lumbung padi di Jawa Tengah.
Pada tahap awal, menurut Sunanto, jumlah lahan yang ditanami musim ini sebanyak 10 ribu hektare berada di sepanjang Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang dengan estimasi panen 60 ribu ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Demak, Agus Herawan, mengatakan petani di daerah Pantura Jawa Tengah juga mulai menggarap sawah di bulan Oktober ini. Secara keseluruhan, musim tanam baru akan dimulai November mendatang karena menunggu penggelontoran air dari Waduk Kedung Ombo. "Saat ini hujan baru cukup untuk membasahi dan mencangkuli sawah," imbuhnya. (AS/J-3)
Ratusan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan sejak semalam mulai dievakuasi dan mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) Desa Tanggirejo, Grobogan.
Hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir melanda sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah,
Pameran dan Bursa Tosan Aji (keris) bertajuk Nggugah Pusaka Bumi Pepali digelar dalam rangka Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan.
Menjelang waktu sahur, warga Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan dan sejumlah desa sekitarnya dikagetkan dengan datangnya banjir yang cukup cepat.
Banjir di Kabupaten Grobogan terus meluas, hingga kini tercatat telah merendam 21 desa tersebar di enam kecamatan dengan ketinggian 30-100 centimeter.
Bencana banjir kembali merendam sejumlah desa di Kecamatan Gubug dan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.
Adapun ketersediaan air masih memadai dan lancar. Apalagi dalam dua pekan terakhir sering turun hujan dan debit air jaringan irigasi teknis masih tersedia.
Semua petani yang terdaftar dalam eRDKK mendapatkan pupuk subsidi tepat waktu
MEMASUKI musim tanam, PT Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 6,6 juta ton kepada petani terdaftar di seluruh Indonesia.
SETELAH cuaca panas berlangsung hampir empat pekan terakhir, kini hujan mulai turun pada Sabtu (2/11) sore, di kawasan Kabupaten Pidie, Aceh.
Hasil panen hingga padi di Kabupaten Indramayu hingga akhir September ini sudah mencapai 996 ribu ton gabah kering pungut (GKP).
Petani menunggu gelontorkan air dari Waduk Kedung Ombo yang direncanakan dibuka 15 Oktober mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved