Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SEBANYAK 13 remaja asal Boyolali, dihadang warga saat hendak tawuran di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Mereka langsung ditangkap dan diserahkan ke Polsek Tengaran.
Pemantauan Media Indonesia Minggu (6/10) belasan remaja tersebut terlihat hanya menunduk ketika diperiksa petugas kepolisian. Beberapa di antara mereka menangis. Apalagi guru dan orang tua juga dipanggil untuk mengetahui keberadaan 13 remaja asal Boyolali yang hendak menyerbu tawuran di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Beberapa remaja tampak terluka di bagian wajah saat dihadang warga desa itu, setelah mengetahui belasan remaja yang masih duduk di bangku sekolah tersebut hendak tawuran. Polisipun dibuat geleng kepala karena mereka datang dari daerah lain untuk perkelahian massal. "Kami ditantang tawuran di lokasi ditentukan di desa itu melalui medsos," kata NM, 17, seorang remaja saat diperiksa polisi.
Baca juga : Polisi Bekuk 43 Gangster di Kota Semarang selama September
Setelah rombongan remaja asal Boyolali itu datang Sabtu (5/10) sore, lanjut NM, calon lawan tidak ada ditempat. Tetapi puluhan warga yang resah segera menghadang hingga polusi datang dan bersama belasan rekannya diangkut okeh petugas menggunakan mobil patroli polisi. "Lawan kami tidak ada tapi malah warga yang menghadang," imbuhnya.
Kepala Polres Semarang Ajun Komisaris Besar Ike Yulianto Wicaksono membenarkan penangkapan 13 remaja asal Boyolali okeh jajarannya tersebut. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban luka bahkan jiwa akibat perkelahian massal itu, polisi bertindak cepat dengan mengamankan mereka dan memanggil orang tua dan guru masing-masing.
Para remaja dari Daerah Boyolali yang khusus ke datang desa itu untuk tawuran dan kini diamankan polisi, ungkap Ije Yulianto Wicaksono, yakni DS,14, MG,13, (warga Teras, Boyolali), GP,14, MS,16, (warga Mojosongo, Boyolali), AR,16, AD,16, AB,14, YP,14, AF,13, JR,24, dan AN,16, (warga Banyudono, Boyolali) serta NM,17, (warga Sawit, Boyolali). (N-2)
Salah satu tanda anak berpotensi terjerumus tindak kejahatan adalah ketika dia sulit berkomunikasi dengan keluarga, terutama dengan orangtua.
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Kasus tawuran antar kelompok remaja yang diduga menewaskan satu orang di Jalan Taruna Jaya, Cibubur, Jakarta Timur, masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
Peran orangtua sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah aksi tawur remaja
Kampanye besar bertajuk #JagaJakarta dapat menjadi salah satu pendekatan.
TAWURAN antarremaja terjadi di sekitar pintu Tol Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (22/6) dini hari membuat seorang remaja berinisial A,18 tewas akibat luka bacokan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved