Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Krisis Air Bersih di NTB Diprediksi Berlangsung hingga Desember 2024

Andhika Prasetyo
25/9/2024 11:55
Krisis Air Bersih di NTB Diprediksi Berlangsung hingga Desember 2024
Petugas BPBD menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan.(Antara)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan krisis air bersih akibat dampak musim kemarau di sejumlah daerah di provinsi itu diprediksi berlangsung hingga Desember 2024.

"Ketersediaan air bersih kemungkinan sampai Desember kita masih kekurangan," kata Kepala BPBD NTB Ahmadi di Mataram, Rabu (25/9).

Ia mengakui meski hujan sudah mulai terjadi di akhir September, beberapa daerah khususnya yang berada di kawasan selatan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa tetap masih kekurangan air.

Baca juga : 17 Kecamatan di Purwakarta Mulai Krisis Air Bersih

"Walaupun ada hujan, belum tentu juga di kawasan selatan Pulau Lombok dan Sumbawa itu air langsung mengalir karena air itu butuh waktu resapan," jelasnya.

Berdasarkan data BPBD NTB, sampai saat ini jumlah warga yang terdampak kekeringan mencapai 500 ribu jiwa lebih. Mereka tersebar di 77 kecamatan. Sementara dari 10 kabupaten/kota, terdapat sembilan yang sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan.

Selain menyebabkan kesulitan air bersih, 10 hektare lahan pertanian juga terdampak kekeringan.

Baca juga : 8 Desa Kekeringan, BPBD Klaten Salurkan 1,96 Juta Liter Air Bersih

Untuk mengatasi kekurangan air bersih, BPBD NTB terus melakukan distribusi air bersih ke wilayah-wilayah terdampak. Membangun sumur-sumur bor di sejumlah titik. Sumur bor ini diperoleh dari bantuan pemerintah pusat melalui BNPB, termasuk rencana modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan.

"Wilayah Lombok selatan itu sumur bor tidak bisa karena tidak ada cekungan air tanah. Cara yang kita lakukan dengan mendistribusikan air. Kalau pun pasang sumur bos itu tidak disana," terang Ahmadi.

Terkait anggaran, BPBD NTB mendapatkan bantuan dana dari BNPB sebesar Rp300 juta untuk  untuk membeli air dan operasional. Pemprov NTB juga memiliki anggaran khususu di APBD
sebesar Rp700 juta. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya