Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gerak Cepat, Bupati Dadang Supriatna Turun Langsung Temui Korban Gempa Bandung

Media Indonesia
19/9/2024 10:57
Gerak Cepat, Bupati Dadang Supriatna Turun Langsung Temui Korban Gempa Bandung
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengunjungi warga yang menjadi korban gempa Bandung.(MI/HO)

TIDAK hanya menyampaikan duka cita dan doa, Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung bergerak cepat turun ke lapangan untuk meninjau korban gempa yang mengguncang wilayah Kecamatan Kertasari dan Pangalengan, Rabu (18/9). 

Bupati Dadang langsung meninggalkan beberapa agenda yang seharusnya ia hadiri dan bertolak menuju Kecamatan Kertasari sebagai daerah terdampak gempa bumi paling parah. Baginya, mengutamakan urusan kemanusiaan dan keselamatan warganya adalah yang utama. 

Didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung dan Camat Kertasari, Bupati Dadang langsung menuju RSUD Bedas Kertasari untuk menjenguk dan memberikan dukungan kepada para korban gempa yang mendapatkan perawatan medis. 

Baca juga : Gempa bumi 5.0 di Bandung, 4 rumah dan Sekolah di Garut Rusak

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu sempat berdialog dan mendoakan para korban yang dirawat. Sedikitnya ada enam warga Kertasari yang mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan di RSUD Bedas Kertasari. 

"Saya langsung turun karena ingin memastikan kondisi masyarakat yang terdampak gempa. Saya ingin memberikan dukungan moril dan memastikan bahwa pemerintah hadir untuk membantu mereka," ujar Bupati Dadang saat berbincang dengan warga di lokasi terdampak.
 
Dijelaskan Kang DS, sapaan akrabnya, terdapat enam desa yang terdampak gempa di Kecamatan Kertasari yakni Desa Cibeureum, Tarumajaya, Cikembang, Cihawuk, Resmitinggal dan Desa Sukapura. 

Setidaknya 6.000-an rumah warga dan bangunan, seperti sekolah, puskesmas, dan perkantoran, rusak di enam desa tersebut. 

Baca juga : BPBD Garut Cek Dampak Gempa Bandung

Bupati menyebut, berdasarkan hasil pendataan sementara, kerusakan paling parah terjadi di Desa Cibeureum. Di desa ini setidaknya 1.400-an rumah yang rusak. 

"Tadi, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun ada 23 orang yang mengalami luka-luka. Namun hanya enam orang yang dirawat, yang lainnya sudah pulang," ungkapnya. 

Kang DS sempat berkeliling meninjau langsung ribuan rumah warga yang mengalami kerusakan, baik rusak berat, sedang dan rusak ringan yang tersebar di sejumlah desa. 

Baca juga : Gempa 5 Magnitudo yang Berpusat di Darat Guncang Bandung

Kang DS meminta warga yang rumahnya rusak agar mengungsi sementara di tenda pengungsian yang telah disiapkan. 

"Saya mengimbau agar Bapak Ibu semua untuk sementara waktu tidak dulu kembali ke rumah karena gempa susulan masih sering terjadi. Kami akan membangun tenda-tenda pengungsian sementara untuk menampung warga," jelas Kang DS. 

Dadang juga menginstruksikan Dinas Sosial (Dinsos) dan BPBD untuk menyiapkan dapur umum guna menjamin kebutuhan makanan dan minuman masyarakat terutama warga terdampak gempa bumi yang mengungsi. 

Baca juga : 15 Orang Luka Berat dan 1 Orang Meninggal dalam Gempa di Kabupaten Bandung

"Selain melakukan evakuasi warga yang rumahnya hancur dan rusak berat, saya minta agar pengungsi ini diperhatikan betul. Jangan sampai kekurangan makanan. Jangan sampai kekurangan air minum hingga air bersih," tutur Dadang. 

Tidak hanya itu, Bupati Dadang juga meminta agar BPBD, Dinas PUTR dan Disperkimtan untuk mendata seluruh rumah warga dan bangunan yang mengalami kerusakan. 

Kang DS juga meminta agar Linmas dan pihak keamanan untuk melakukan patroli untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. 

"Saya, hari ini, akan menginap bersama warga Kertasari di pengungsian. Di tengah musibah ini, saya ingin memastikan bahwa pemerintah hadir untuk masyarakat. Saya ingin memastikan segala kebutuhan warga dapat terpenuhi," pungkas Bupati Dadang. (RO/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya