Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Atasi Kekeringan di Gunungkidul, Tambahan Bantuan Air Bersih Disiapkan

Ardi Teristi
19/8/2024 14:00
Atasi Kekeringan di Gunungkidul, Tambahan Bantuan Air Bersih Disiapkan
Mobil tangki air bantuan untuk warga Gunungkidul, DIY.(MI/Ardi Teristi)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, DI Yogyakarta, menyiapkan tambahan bantuan air bersih (dropping) untuk mengantisipasi dampak kekeringan.

Sebabnya, diprediksi dampak musim kemarau yang berkepanjangan akan dirasakan hingga Oktober 2024. Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, menyampaikan langkah-langkah untuk mengantisipasi kekeringan sudah dilakukan dengan menganggarkan dropping air tambahan.

Hingga Kamis (15/8), dari 1.000 tangki air yang telah dianggarkan BPBD sepanjang 2024, pihaknya telah menyalurkan 672 tangki yang disalurkan ke 18 kelurahan/desa di delapan kapanewon.

Baca juga : BPBG Gunungkidul Tambah Anggaran Bantuan Air Bersih

"Kami juga telah mengajukan anggaran BTT (belanja tidak terduga) dropping air bersih sebanyak 600 tangki," lanjut dia.

Langkah tersebut dilakukan agar Pemkab Gunungkidul tetap memiliki alokasi anggaran untuk dropping. Harapannya, apabila anggaran reguler untuk dropping air sudah habis, pihaknya langsung bisa melakukan dropping air dengan anggaran BTT.

Pasalnya, jatah seribu tangki air diperkirakan akan habis pada akhir Agustus atau awal September mendatang.

Baca juga : 17 Kecamatan di Purwakarta Mulai Krisis Air Bersih

Dari catatan BPBD Gunungkidul, sekitar 53.818 jiwa atau 15.000 kepala keluarga (KK) telah terdampak kekeringan. Jumlah tangki yang disalurkan BPBD Gunungkidul mencapai 16 hingga 24 tangki per hari.

"Pengiriman menggunakan empat armada per hari dengan ditambah ada satu cadangan," ungkap dia.

Ia menyebut, kawasan yang paling awal terdampak kekeringan adalah Gunungkidul bagian selatan, seperti Panggang, Tepus, dan Girisubo. Selain itu, beberapa kawasan yang lain juga terdampak kekeringan, seperti Kapanewon Karangmojo dan Nglipar. (AT/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik