Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kekeringan Semakin Parah di Jawa Tengah

Akhmad Safuan
17/8/2024 09:27
Kekeringan Semakin Parah di Jawa Tengah
Ilustrasi(Antara)

SEJUMLAH daerah di Jawa Tengah telah memasuki puncak musim kemarau. Bencana kekeringan semakin meluas dan membuat warga keulitan mencari sumber air, baik untuk keperluan sehari-hari ataupun pertanian

Sejauh ini, beberapa daerah yang mengalami krisis air bersih meliputi Klaten, Cilacap, Grobogan, Demak, Pati, Rembang, Blora, Semarang, dan Wonogiri.

"Sumur tejah mengering. Kami hanya bisa mengharapkan bantuan air," ujar Sumari, warga Pamotan, Rembang.

Baca juga : Masuki Puncak Kemarau, 103 Desa di Purbalingga Terancam Krisis Air Bersih

Di Kabupaten Blora, Embung Celengan di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora juga telah mengering akibat lebih dari 60 hari tidak ada hujan.

"Setiap hari kami harus menyirami tanaman dengan menggali sumur di sawah, embung dan sungai yang telah mengering. Tidak ada pengairan lagi," ujar Ragil, petani di Ngawen, Blora.

Kepala Desa Sendangmulyo, Mohammad Bajuri, mengatakan Embung Celengan memiliki luas 2,5 hektare dengan kedalaman 6 meter. Pada awal kemarau, embung  itu masih bisa digunakan untuk suplai air ke sawah-sawah di sekitarnya.

"Namun, semakin ke sini, air di embung semakin berkurang dan saat ini sudah habis sama sekali," tuturnya.

"Kami pasrah dan hanya dapat mengharapkan segera turun hujan, sedangkan untuk kebutuhan air bersih dibantu Pemda dan Pemrov serta lembaga lainnya," imbuh Bajuri. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya