Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau periode 20-29 Juli 2024, diperpanjang selama tiga hari sampai dengan 1 Agustus 2024.
Sejauh ini, OMC yang telah menaburkan sebanyak 8 ton garam sudah berhasil menurunkan hujan pada sejumlah wilayah di Riau.
"OMC diperpanjang 3 hari yang sebelumnya hanya sampai tanggal 29 Juli 2024. Tujuan operasi periode ini yaitu untuk pembasahan lahan gambut," kata Supervisi OMC Provinsi Riau dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fikri Nur Muhammad kepada Media Indonesia, Selasa (30/7).
Baca juga : Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan Selama 8 Hari untuk Cegah Karhutla di Riau
Ia menjelaskan, operasi OMC di Riau diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta didukung BMKG, TNI AU dan Pemerintah Provinsi Riau. Untuk periode ini, OMC dilakukan oleh PT RAI (Rekayasa Atmosphere Indonesia) dengan supervisi dari BMKG.
"Alhamdulillah dilaporkan oleh rekan-rekan Manggala Agni dari KLHK terjadi hujan di beberapa lokasi antara lain Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai, Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir. Selain itu dari pantauan citra radar juga terpantau hujan di Kabupaten Pelalawan Bagian Timur dan Selatan Kabupaten Kepulauan Meranti," jelas Fikri.
Ia mengungkapkan, kondisi cuaca Provinsi Riau beberapa hari yang lalu, sedikit kurang mendukung pertumbuhan awan potensial. Salah satu faktornya karena ada Siklon Tropis Gaemi di wilayah Laut China Selatan yang mengakibatkan massa udara di Provinsi Riau tertarik ke wilayah tersebut. Siklon Tropis tersebut mulai melemah pada hari kemarin, sehingga pertumbuhan awan potensial hujan di Provinsi Riau berangsur membaik.
Baca juga : Titik Panas Karhutla Sumatra Tembus 3.692 Titik, Kualitas Udara Tidak Sehat
"Prediksi Cuaca untuk beberapa hari ke depan di Provinsi Riau mulai bagus untuk pertumbuhan awan. Adapun total bahan semai garam yang telah ditabur di Provinsi Riau sebanyak 8 ton," ungkapnya.
Ia menambahkan, apabila eskalasi hotspot atau titik panas karhutla kembali meningkat, maka kemungkinan OMC berikutnya bakal dilakukan pada pertengahan atau akhir Agustus ini
"Jika eskalasi hotspot meningkat akan dapat dilakukan kegiatan operasi kembali," tegas Fikri.
Baca juga : Hari Ini Modifikasi Cuaca Tangani Karhutla Riau Kembali Dilakukan
Sementara perkembangan Karhutla di Riau diketahui kian meluas. Kondisi cuaca panas dalam beberapa hari terakhir menyebabkan lahan gambut mudah terbakar.
Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru Chaerul Parsaulian Ginting kepada Media Indonesia mengatakan terdapat dua lokasi karhutla yang menjadi fokus pemadaman. Luas lahan gambut di lokasi yang terbakar itu telah mencapai 10 hektare (Ha).
"Kami fokus di 2 lokasi Kabupaten Kampar yaitu Desa Karya indah Kecamatan Tapung dan Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu," kata Chaerul.
Ia menambahkan, sampai saat ini perkiraan luas Kahutla di lokasi itu sudah mencapai 10 ha. Kebakaran lahan di daerah Karya Indah itu merupakan yang terluas dalam empat tahun terakhir.
"Ini yang terluas selama empat tahun terakhir di Karya Indah. Kondisi lahan gambut, dan memang bahan bakarnya menumpuk," jelasnya. (Z-3)
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Peluncuran ini akan dilakukan langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai bentuk komitmen penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyukseskan program Presiden Prabowo.
Keputusan untuk memperpanjang status tanggap darurat merupakan bentuk komitmen Pemprov Riau dalam penanganan Karhutla.
Menteri KLH/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa dunia usaha harus mengambil peran aktif dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
Polda Riau sedang terus menginvestigasi motif para tersangka di balik insiden Karhutla.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved