Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TITIK panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra terus melonjak. Saat ini, terdeteksi sebanyak 3.692 titik panas di Pulau Sumatra dengan jumlah terbanyak masih terpantau di Sumatra Selatan dengan 2.734 titik.
"Jumlah titik panas di Sumatra sebanyak 3.692 titik. Jumlah terbesar di Sumatra Selatan sebanyak 2.734 titik," kata forecaster on duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Yasir, Selasa (17/10).
Ia menjelaskan, selain Sumatra Selatan dengan 2.734 titik panas, jumlah terbanyak juga terpantau di Lampung 404 titik, Bangka Belitung 219 titik, Jambi 194 titik, Riau 86 titik, Sumatra Barat 39 titik. Kemudian Bengkulu 9 titik, dan Kepulauan Riau 7 titik.
Baca juga : Hujan Buatan Penanganan Karhutla Dilakukan di Empat Provinsi
Adapun sebanyak 86 titik panas di Riau, jumlah paling banyak berada di Indragiri Hulu sebanyak 65 titik, Indragiri Hilir 12 titik, dan Pelalawan 9 titik.
Kualitas udara di Pekanbaru, Riau kembali terpantau pada level tidak sehat. Padahal operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan untuk penanganan kabut asap serta Karhutla Riau telah berakhir pada Jumat (13/10). Total sebanyak 5 ton garam dihabiskan untuk bahan semai menurunkan hujan dalam operasi TMC yang berlangsung selama 7 hari itu.
"Terakhir kita melakukan 2 sorti penyemaian awan dimana sorti 1 dilakukan di Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi dan Rokan Hulu. Sedangkan sorti 2 dilakukan di Kabupaten Bengkalis," kata Supervisi TMC Riau Perekayasa Muda Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Fikri Nur Muhammad kepada Media Indonesia.
Baca juga : Titik Panas Karhutla Sumatra Tembus 446 Titik, Paling Banyak Sumsel
Ia menjelaskan, total keseluruhan bahan semai yang dipakai sebanyak 5 ton. Adapun total penerbangan sebanyak 10 kali menggunakan pesawat Pilatus PC 6 milik pihak swasta PT Smart Cakrawala Aviation.
"Total bahan semai dipakai sebanyak 5 ton dengan total penerbangan sebanyak 10 kali," jelas Fikri.
Ia mengungkapkan, secara keseluruhan dalam operasi TMC Riau selalu mendapatkan peluang awan-awan potensial yang bisa untuk disemai sesuai dengan prediksi dari BMKG waktu awal kegiatan.
"Selama sepekan ini, Alhamdulillah setiap harinya kita mendapatkan hujan di beberapa wilayah. Selama kegiatan, rataan curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 9 dan 10 Oktober 2023 berdasarkan data yang kami peroleh dari BMKG," pungkasnya. (Z-3)
Berdasarkan data BMKG pada periode Januari hingga akhir Mei 2025, terdeteksi 28 titik api kategori rendah, 529 titik api kategori sedang dan 1 titik api kategori besar.
TITIK panas atau hotspot yang diduga merupakan titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali bertebaran di sejumlah kabupaten di Bangka Belitung (Babel).
Ratusan titik panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin banyak di Pulau Sumatera. Dari pantauan terakhir satelit, terdeteksi sebanyak 179 titik panas.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, terus meluas. Imbasnya, 145 hektare lahan hangus terbakar.
JUMLAH titik panas atau hotspot Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus berkurang karena sudah di gugur hujan.
RATUSAN titik panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali membara di Pulau Sumatra.
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Menggunakan smartphone sebagai hotspot untuk berbagi koneksi internet memang sangat praktis, terutama saat Anda tidak memiliki akses Wi-Fi atau ketika sedang dalam perjalanan.
Terjadi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) di beberapa wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar), sampai 6 September terpantau ada 2.466 titik panas di Kalbar.
KLHK pun mencatat adanya penurunan jumlah titik panas atau hotspot pada periode Januari sampai Agustus tahun ini dibanding periode yang sama tahun 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved