Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KEKERINGAN di sejumlah daerah di Jawa Tengah mengakibatkan penyusutan volume air di Waduk Gembong di Kabupaten Pati hingga 2,8 juta meter kubik. Bila tidak turun hujan hingga 60 hari ke depan lahan pertanian di lima kecamatan akan mengalami gangguan.
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (25/7), kemarau panjang dan kekeringan membuat petani di lima kecamatan yakni Gembong, Pati, Wedarijaksa, Tlogowungu dan Margorejo, waspada.
"Kita harus menghemat air katena irigasi dan sungai mulai kering," kata Slamet, 56, petani di Wedarijaksa, Pati.
Baca juga : Lamongan Mulai Waspadai Kekeringan
Hal serupa juga diungkapkan Sugeng, 48, petani di Tlogowungu, Kabupaten Pati, maka untuk tetap dapat mengolah pertanian sebagian besar petani telah mengalihkan ke tanaman palawija karena volume air tersedia juga terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pertanian seperti padi.
"Ada yang menanam jagung dan kacanghijau karena tidak banyak membutuhkan air," imbuhnya.
Operator Waduk Gembong Kasmadi mengungkapkan meski mengalami penyusutan, ketersediaan air di waduk ini masih mencukupi untuk kebutuhan pertanian di lima kecamatan hingga 57 hari kedepannya.
Baca juga : Waduk Jatiluhur Berada di Level Kritis, Air Susut Sampai 14 Meter
"Sampai saat ini masih aman, meskipun tetap harus dilakukan langkah-langkah penghematan agar ketersediaan air tetap terjaga," ujar Kasmadi.
Kasmadi memperkirakan kemarau akan langsung hingga September. Namun permintaan air bersih mulai berdatangan. Seperti di Wedarijaksa digelontorkan 1.200 meter kubik per detik untuk memenuhi kebutuhan pertanian di sana.
"Tahun ini penyusutan lebih kecil dibandingkan tahun lalu mencapai 5 jutameter kubik," tambah Kasmadi. (Z-3)
MEMASUKI musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan.
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved