Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Karhutla 2024 Diperkirakan Jauh Lebih Rendah dibanding Tahun Lalu

Atalya Puspa
16/7/2024 19:35
Karhutla 2024 Diperkirakan Jauh Lebih Rendah dibanding Tahun Lalu
Kebakaran lahan terjadi di Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.(MI/Denny Susanto Ainan)

KEJADIAN kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun ini diprediksi tidak akan setinggi pada tahun 2023. Hal itu karena tahun ini, el nino mulai beralih ke fase netral.

“Diperkirakan kebakaran hutan dan lahan akan jauh lebih rendah dari yang terjadi pada tahun 2023. Hal tersebut terjadi karena pada tahun 2023 hadir el-nino sementara pada tahun 2024 ini akan berada pada fase el nino Lemah - moderat di awal tahun 2024 kemudian selanjutnya hingga akhir tahun 2024 diprediksikan berada pada fase netral,” kata Guru Besar IPB University, Bambang Hero Saharjo saat dihubungi, Selasa (16/7).

Menurut Bambang, berdasarkan data Sipongi KLHK, pada 2019 di mana terjadi el nino, luas lahan yang terbakar adalah sekitar 1.649.258,00 hektare, dan emisi yang dihasilkan 624.163.985,00 Ton CO2-e. Sementara itu pada kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 2023 dimana El-Nino hadir maka yang terbakar sekitar 1.161.192,90 hektare dan emisi yang dihasilkan sekitar 182.714.438,00 Ton CO2-e.

Baca juga : KLHK Perkuat Antisipasi Karhutla di Wilayah Pegunungan

Lalu pada Pada tahun 2024 hingga bulan Juli 2024 kebakaran hutan dan lahan yang terbakar sekitar 47.282,40 hektare dan emisi yang dihasilkan 7.096.483,00 Ton CO2-e.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 2024 hingga bulan Juni terluas adalah di Provinsi Kalimantan Timur 13.225,13 hektare, lalu NTT 7.173,66 hektare, NTB 4.901,70 hektare, Riau 4.249,71 hektare dan Provinsi Aceh 3.094,60 hektare.

Sejalan dengan itu, KLHK telah mencatat penurunan signifikan dalam luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada periode Januari hingga Juni 2024 dibanding tahun sebelumnya. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Thomas Nifinluri mengungkapkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, maka luas karhutla mengalami penurunan sebesar 3.719,9 hektareatau sekitar 7,2%.

Baca juga : Luas Karhutla di Indonesia Turun 7,2 Persen di Semester I 2024

“Pada tahun 2024, luas karhutla tercatat sebesar 47.282,37 hektar, yang terdiri dari 5.919,93 hektar lahan gambut dan 41.362,44 hektar lahan mineral,” kata Thomas.

Meskipun luas karhutla menurun, lanjut dia, jumlah hotspot justru menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data dari Satelit Terra/Aqua (NASA) dengan tingkat kepercayaan tinggi, jumlah hotspot pada periode 1 Januari hingga 15 Juli 2024 meningkat sebanyak 60 titik atau 8,62% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Pada tahun 2024, terdeteksi 756 titik hotspot, sementara pada tahun 2023 terdapat 696 titik.

Untuk itu, KLHK bersama dengan berbagai pihak terus gencar melakukan langkah pencegahan di berbagai daerah. Adapun, wilayah prioritas pengendalian karhutla ditetapkan berdasarkan status siaga bencana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

“Hingga saat ini, Provinsi Riau dan Sumatera Selatan telah menetapkan status siaga bencana. Selain itu, pemerintah juga melakukan berbagai kegiatan pencegahan karhutla di provinsi-provinsi rawan lainnya seperti Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Kegiatan tersebut meliputi patroli terpadu, patroli mandiri, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), sosialisasi, dan kampanye pencegahan karhutla,” beber dia. (Ata)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya