Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hingga Mei, ODGJ di Yogyakarta Tercatat 1.101 Jiwa

Ardi Teristi
25/6/2024 20:33
Hingga Mei, ODGJ di Yogyakarta Tercatat 1.101 Jiwa
Ilustrasi.(Freepik)

DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Yogyakarta mencapai 1.239 penderita pada 2023, termasuk warga luar wilayah. Pada tahun ini tercatat ODGJ sebanyak 1.101 jiwa sampai Mei.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Arumi Wulansari, mengatakan perlu menggiatkan kembali Kelurahan Siaga Sehat Jiwa (KSSJ) di Yogyakarta. "Jumlah ODGJ yang saat ini mengalami peningkatan. Karenanya, perlu menggiatkan kembali KSSJ," terang dia dalam siaran pers, Selasa (25/6).

Pihaknya mengatakan, dalam penanganan ODGJ di Kota Yogyakarta, kelurahan bekerja sama dengan tim dari sektor lain seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, LPMK, PKK, dan Karang Taruna. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, kata dia, juga menyosialisasikan KSSJ di 45 kelurahan yang kini sudah berjalan di 19 kelurahan.

Baca juga : 61,86% Pengidap Gangguan Jiwa belum Dapat Akses Kesehatan sesuai Standar

"Masih ditemukan banyak keluarga yang malu untuk mengakui dan melaporkan keluarga yang menderita ODGJ ke puskesmas atau posyandu yang di wilayahnya," kata dia. Jangan sampai kurangnya perhatian dari keluarga memperburuk kondisi pasien dengan stigma malu memiliki salah satu keluarga yang menderita ODGJ.

"Kita tekankan, jangan ada stigma di masyarakat. Penderita ODGJ sama penanganannya," lanjut dia.

Arumi menambahkan, penyakit mental ini makin tinggi terutama diderita oleh anak-anak dan remaja. Dengan berbagai macam faktor mulai dari putus cinta, tidak sesuai dengan mimpi yang dikejar, keseringan menggunakan gadget, masalah keluarga/broken home, serta diderita oleh lansia yang memiliki riwayat sakit kronis yang menyebabkan stres berkepanjangan.

"Perlu deteksi dini dengan skrining kesehatan jiwa yang bisa dilakukan secara mandiri ke posyandu maupun puskesmas juga ada. Dengan ini, gangguan jiwa dapat ditekan," jelas dia. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya