Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jemaah Calon Haji Kabupaten Klaten Pamit ke Bupati

Djoko Sardjono
29/5/2024 20:05
Jemaah Calon Haji Kabupaten Klaten Pamit ke Bupati
Jemaah calon haji saat pamitan ke Bupati Klaten di Grha Bung Karno.(MI/Djoko Sardjono)

JEMAAH calon haji Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berpamitan kepada Bupati Sri Mulyani di Grha Bung Karno, Rabu (29/5). Pamitan jemaah calon haji ini dihadiri Wakil Bupati Yoga Hardaya, Forkopimda, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Jemaah calon haji asal Kabupaten Klaten tahun ini sebanyak 1.155 orang. Itu terdiri dari 548 laki-laki dan 607 perempuan. Mereka tergabung dalam kloter 94, 95, 96, 97, dan 80. Jemaah tertua umur 86 dan termuda 20 tahun. 

Bupati Sri Mulyani dalam sambutannya berpesan kepada jemaah calon haji selama di Tanah Suci agar memperhatikan kesehatan. Ini karena kesehatan itu penting saat beribadah haji. Apabila ada gangguan Kesehatan, Jemaah diminta segera berkoordinasi dengan para petugas medis.

Baca juga : Sasaran Cegah Stunting di Klaten Difokuskan Catin, Bumil, Balita

Atas nama pribadi, masyarakat, dan pemerintah daerah, Sri Mulyani menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Haji (P3H) Klaten yang mendukung penyelenggaraan operasional keberangkatan jemaah calon haji.

"Saya juga berharap keberangkatan jemaah calon haji Kabupaten Klaten, selain melaksanakan rukun haji, juga mereka diharapkan mampu bertindak sebagai duta bangsa dan daerah selama berada di Tanah Suci," katanya.

Salah satu jemaah calon haji asal Kecamatan Juwiring, Tri Mulyani, 44, kepada pers mengaku senang bisa bersama jemaah calon haji lain berpamitan dengan Bupati, Wakil Bupati, dan Forkopimda sebelum berangkat ke Tanah Suci.

"Alhamdulillah, senang sekali. Terlebih, kita dapat oleh-oleh dari Ibu Bupati berupa sambal pecel, abon sapi, kering kentang, srundeng, dan kering teri kacang. Ini bisa untuk obat kangen kuliner Nusantara selama 42 hari di Tanah Suci," ujarnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya