Sasaran Cegah Stunting di Klaten Difokuskan Catin, Bumil, Balita

Djoko Sardjono
28/5/2024 20:19
Sasaran Cegah Stunting di Klaten Difokuskan Catin, Bumil, Balita
Ilustrasi.(Freepik)

PERCEPATAN penurunan stunting di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng), bukan hanya upaya menurunkan persentase stunting dengan secepat-cepatnya. Di balik itu, ada makna penting dalam rangka perbaikan konvergensi dinas dan organisasi lain di lapangan agar program pencegahan stunting terfokus.

Sasaran kegiatan pencegahan stunting di Kabupaten Klaten tahun ini difokuskan kepada calon pengantin (catin), ibu hamil (bumil), dan anak bawah lima tahun (balita). Sebagai langkah pencegahan stunting, mereka harus didorong untuk datang 100% di posyandu.

"Hal itu merupakan poin penting dan strategis rumusan hasil rapat koordinasi, evaluasi, dan prarembug stunting Kabupaten Klaten yang digelar oleh Dinas Sosial P3APPKB Klaten, pekan lalu," kata Kepala Bidang PPKB Dinas Sosial P3APPKB Klaten, Nuryanti, Selasa (28/5).

Baca juga : BPIP Jadikan Klaten Mercusuar Nasional Pembinaan Ideologi Pancasila

Tujuan rapat koordinasi, evaluasi, dan prarembug stunting tersebut yaitu memberikan pemahaman kepada para pemangku kepentingan terkait arah program daerah tentang percepatan penurunan stunting dan implementasi intervensi serentak pencegahan stunting di Klaten 2024.

Kabupaten Klaten, menurut Nuryanti, berdasarkan penimbangan dan pengukuran di posyandu pada April 2024 baru 11 kecamatan yang datang berpartisipasi (D/S) berada di atas 90% dan ada 3 kecamatan yang masih di bawah 80%.

"Adapun hal penting pada pencegahan stuntung yang harus diperhatikan agar mendapatkan data akurat, yaitu alat timbang dan ukur yang standar (kalibrasi), kader yang terlatih, dan tenaga kesehatan yang memberikan intervensi PMT (pemberian makanan tambahan) pemulihan dan monitoring," jelasnya.

Baca juga : Kasus DBD di Klaten Meningkat, 25 Orang Meninggal

Sebagai implementasi intervensi serentak pencegahan stunting, Kabupaten Klaten akan melaksanakan Gerbeg Posyandu. Untuk itu, diperlukan konvergensi dengan mitra kerja, seperti TNI/Polri, perguruan tinggi, dan masyarakat, sehingga kegiatan ini bisa terselenggara secara rutin.

Saat ditanyakan angka stunting di Klaten, Kabid PPKB yang didampingi Satgas Stunting Agung Budi menyebutkan 13,20% berdasarkan hasil penimbangan. Namun, data ini berbeda dengan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) bahwa angka stunting 24,5% di Klaten.

"Hasil survei yang dirilis Maret 2024, angka stunting di Klaten tidak baik-baik saja. Nah, berdasarkan hasil SKI, angka stunting 24,5% itu berarti ada kenaikan signifikan 6,3% dari 18,2% pada 2022," ujar Nuryanti. (Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya