Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Basarnas Maksimalkan Drone Cari Korban Banjir di Sumbar

Akmal Fauzi
22/5/2024 05:30
Basarnas Maksimalkan Drone Cari Korban Banjir di Sumbar
ilustrasi Basarnas( ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

BADAN Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memaksimalkan kegunaan pesawat nirawak atau drone thermal untuk mencari korban banjir lahar dingin Gunung Marapi yang hilang di Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala Basarnas Kusrowo mengatakan bahwa ada sejumlah perangkat drone thermal yang digunakan oleh petugas SAR di lapangan dalam operasi pencarian sisa 11 korban banjir yang dilaporkan hilang.

Pusat Data dan Informasi Basarnas mengonfirmasi dari ke-11 orang korban tersebut masing-masing satu orang warga Kabupaten Agam dan 10 orang lainnya merupakan warga Kabupaten Tanah Datar yang hilang sejak daerah itu dilanda banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sabtu (11/5).

Baca juga : Ada Tumpukan Material Sisa Erupsi, Gubernur Sumbar Minta Warga Waspadai Bencana Susulan Gunung Marapi

Dalam pelaksanaan operasi pencarian korban,  drone thermal yang memiliki kemampuan pendeteksian dan beresolusi 640x512 pixel itu diterbangkan pada jarak ketinggian rendah kurang dari 2-2,5 meter di atas permukaan tanah, menyusuri tepian sungai, lokasi tumpukan material sisa banjir yang telah dipetakan sebelumnya.

Wilayah jangkauan pencarian oleh 120 personel SAR atau terdiri dari enam tim saat ini pun telah diperluas hingga melintasi kabupaten terdekat, seperti Padang Gantiang, Kabupaten Tanah Datar - Kabupaten Sijunjung dan Lima Kaum, Parambahan - Kota Sawahlunto.

"Hasil pelaksanaan operasi SAR untuk hari ini memang masih nihil tapi tim di lapangan akan terus berusaha bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur yang ada," kata Kusrowo, Selasa (21/5).

Baca juga : Curah Hujan masih Tinggi, Modifikasi Cuaca tidak Berhenti


Dia mengatkan semua tim yang bertugas memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Selain drone tim juga mengerahkan sejumlah alat berat, dan anjing pelacak terlatih dari Polri untuk menelusuri atau mencari keberadaan warga yang hingga kini belum ditemukan.

Meskipun memang operasi SAR secara ideal atau kerap disebut dengan masa golden time itu tidak lebih dari selama tujuh hari namun, ia menyebutkan, dalam kondisi demikian maka kelanjutan operasi yang dilakukan tim selama 11 hari terakhir ini akan diserahkan kepada pihak keluarga atau ahli waris dari para korban.

Di sisi lain, ia berharap bagi warga yang mengetahui dan menyakini keberadaan terakhir korban yang hilang untuk melapor kepada petugas, informasi tersebut akan sangat bermanfaat karena bisa lebih mengefektifkan upaya pencarian. (Ant/P-5)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya