Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) berkolaborasi dalam perancangan sistem peringatan dini bencana galodo, atau banjir bandang lahar yang disertai material vulkanik seperti bebatuan. Rencananya, pemasangan early warning system ini ditargetkan rampung pada tahun ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, berbagai evaluasi dilakukan oleh kedua lembaga untuk menyusun rancangan sistem peringatan dini yang efektif pada potensi bencana banjir lahar hujan atau galodo berdasarkan pada pengalaman bencana yang terjadi pada pertengahan bulan Mei lalu itu.
“Saat ini BMKG mengusulkan penguatan dan monitoring terkait peringatan dini bencana banjir dan longsor yang ada di sekitar Gunung Api Marapi,” kata Abdul, Minggu (26/5).
Baca juga : Banjir Lahar Dingin Landa Sejumlah Wilayah di Tanah Datar Pascaerupsi Gunung Marapi
Ia mengungkapkan model EWS yang sedang dirancang oleh tim BMKG adalah sistem peringatan dini berbasis komunitas. Konsepnya adalah pemasangan alat monitoring sungai dengan menggunakan radar yang dapat memonitor tingkat ketinggian air sungai. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan sungai di wilayah terdampak galodo yang memiliki jenis sungai intermitten.
Jenis sungai ini memiliki aliran airnya tergantung pada musim, yaitu pada musim penghujan airnya melimpah dan pada musim kemarau airnya kering. Sungai intermitten ini memiliki fluktuasi yang sangat ekstrem antara musim.
Secara sederhana cara kerja EWS ini adalah mengkonfirmasi peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG dari cuaca dan getaran tanah (microtremor). Jika kemudian alarm EWS berbunyi, komunitas siaga bencana yang dimiliki oleh wali nagari di sekitar Gunung Marapi dapat langsung berkoordinasi untuk melakukan evakuasi mandiri.
Baca juga : Satu Korban Banjir Bandang di Agam Ditemukan, Total Korban Meninggal Jadi 62 Orang
BMKG telah menghitung kebutuhan EWS untuk jenis ini sebanyak 23 titik untuk wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang yang mengelilingi luncuran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi. Harapannya, jika ke-23 titik EWS sungai ini terpasang maka akan selamanya terbangun komunitas peringatan dini dan evakuasi dari nagari.
“Seiring dengan BMKG, saat ini tim BNPB tengah melaksanakan survei lokasi titik pemasangan EWS. Survei dilakukan dengan menggunakan teknologi drone maupun dengan pemantauan aerial dari helikopter,” ucap Abdul.
“Usulan BMKG ini nanti akan dibicarakan lebih detail dengan PVMBG dan usulan-usulan lain yang disampaikan oleh akademisi kepada BNPB sehingga perangkat EWS yang dibangun nantinya benar-benar bisa menjawab kebutuhan informasi di tingkat masyarakat,” pungkasnya.
(Z-9)
OMBUDSMAN RI Perwakilan Sumatra Barat mendorong percepatan atau akselerasi di bidang layanan publik bagi warga terdampak bencana banjir lahar dingin (galodo) dan erupsi Gunung Marapi.
Lahan rencana tempat relokasi warga terdampak banjir bandang dan longsor di Ladang Laweh Nagari Rambatan akan dibangun 150 rumah dengan luas sekitar 3 hektare.
Banjir bandang galodo yang menerjang beberapa wilayah di Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024, meluluhlantakkan beberapa kabupaten di provinsi tersebut.
BANJIR bandang melanda kawasan wisata Lembah Bajuin, Desa Sungai Bakar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Dua korban tewas AM, 42 dan LTL, 15, serta satu lagi masih dalam pencarian adalah warga Desa Tuweya, Kecamatan Wanggarasi, Pohuwatu.
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat telah kembali ke kesatuannya masing-masing.
Sebanyak 19 warga Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Rumah hunian tetap yang diberikan tersebut merupakan tipe 36, lengkap dengan dua kamar tidur, dapur dan kamar mandi.
Empat mahasiswa yang terseret arus banjir di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo, ditemukan dalam kondisi selamat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved