Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPOLISIAN selesai menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan bus Trans Putera Fajar di jalur wisata Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (11/5) pagi. Terungkap tidak ada jejak rem bus di lokasi yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
"Jadi kalau kami lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ. Kemudian sampai akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik," ungkap Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan di lokasi.
Selain penumpang bus yang merupakan siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok, korban juga berasal dari pengguna kendaraan lain.
Baca juga : Sopir Bus Kecelakaan di Subang Mengaku Periksa Rem Sebelumnya
Berdasarkan penyelidikan sementara, pengemudi panik karena rem blong.
"Ini perlu kami selidiki, kenapa tidak ada jejak rem, apakah remnya tidak berfungsi atau pengemudi panik dan sebagainya," kata Aan.
Kepolisian juga akan melakukan olah TKP bekas kerusakan kendaraan baik bus maupun kendaraan lainnya yang ditabrak sebelum bus terguling.
Baca juga : Isak Tangis Orangtua Sambut Rombongan SMK Lingga Kencana Depok Usai Kecelakaan di Subang
"Seberapa kerusakannya, nanti dari tim kami akan memeriksa tingkat kerusakan, nanti akan disimpulkan disitu kecepatannya," lanjut Aan.
Selain itu, tim ahli bakal diterjunkan untuk mengecek kondisi teknis dari Bus Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok sebelum mengalami kecelakaan.
"Apakah pengereman berfungsi atau fungsi-fungsi yang lain, itu akan diperiksa tim ahli. Kemudian juga kami periksa APM dari bus tersebut, nanti juga ada ahlinya di sana, kami akan periksa bagaimana kondisi dari kendaraan tersebut," tambahnya.
Hasil penyelidikan nantinya mengarah pada kemungkinan ditetapkannya tersangka dalam kecelakaan yang merenggut nyawa 11 orang ini.
"Nanti dari hasil penyelidikan semua, kami akan simpulkan, kami akan gelar, kalau memang itu ada peristiwa kecelakaan dan layak untuk dinaikkan ke penyidikan, kami akan tingkatkan dari penyelidikan ini penyelidikan. Kami akan menentukan tersangka," tandasnya. (Z-3)
Kepala Satuan Lalulintas Polres Batang Ajun Komisaris Ahmad Zainurrozaq mengatakan kecelakaan tersebut diduga akibat adanya gangguan pengereman.
Kemacetan panjang hingga 3 kilometer dan beberapa jam berlangsung di ruas jalan Semarang-Solo/Yogyakarta akibat terjadinya kecelakaan beruntun.
Dugaan kuat truk yang dikemudikan Luckman Haryadi, 33, warga Kp Muncangkopong, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten mengalami gangguan pengereman (rem blong).
Korban tewas sempat dilarikan ke Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, namun nyawanya tidak tertolong.
Kecelakaan lalu-lintas ini terjadi di traffic light Bypass Balongbendo Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di jalur arah Surabaya-Mojokerto
KECELAKAAN akibat rem blong kembali terjadi. Kali ini, kecelakaan terjadi di Gerbang Tol Ciawi yang melibatkan satu buah truk pengangkut galon yang menabrak beberapa kendaraan lainnya.
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
JENAZAH dalam kondisi mengapung ditemukan di perairan laut Jawa, Jumat (8/8). Jenazah itu kini telah dievakuasi ke Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
KERETA Api (KA) Argo Bromo Anggrek anjlok atau tergelincir di emplasemen Stasiun Pegaden Baru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat sore (1/8)
Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia dan harus dijaga serta dilestarikan.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Wamendag Dyah Roro mengapresiasi capaian ini, ekspor kopi tidak hanya berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, tapi juga menjadi salah satu sumber devisa negara
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved