Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

ILP Diluncurkan, Penjabat Bupati Nagekeo: Layani Pasien dengan Cinta Kasih

Ignasius Kunda
30/4/2024 16:45
ILP Diluncurkan, Penjabat Bupati Nagekeo: Layani Pasien dengan Cinta Kasih
Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo.(MI/Ignasius Kunda)

PARA tenaga kesehatan di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), diharapkan melakukan layanan dengan cinta dan kasih agar semua pasien yang datang menjadi sehat. Pelayanan dalam program integrasi layanan primer (ILP) kesehatan akan sia-sia bila para tenaga kesehatan tidak melakukan dengan cinta dan kasih.

"Dari cinta dan kasih itu semua akan sehat. Menurut informasi, penyakit itu 50% dari pikiran. Kalau pikiran kita sudah tidak sehat, nah itu akan menimbulkan penyakit. Namun kalau dari tenaga kesehatan sudah memberikan cinta dan kasih, cinta dalam ucapan kasih dalam tindakan, saya yakin semua pasien yang datang akan sehat. Jangan sampai dengan ucapan, orang datang dengan sakit pulang dengan sakit. Jangan sampai dengan tindakan, orang datang bisa jalan, pulang dengan kursi roda. Nah itu yang sangat diharapkan. Bila tidak dilakukan dengan kasih, saya yakin semua akan sia-sia," kata Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo, saat peluncuran program ILP kesehatan di Desa Leguderu, Kecamatan Boawae, Selasa (30/04/2024).

Ia mengungkapkan perlu menciptakan puskesmas sebagai rumah sakit mini agar bisa melayani semua kebutuhan, mulai dari masyarakat paling bawah sehingga semua masalah kesehatan di desa, bisa langsung ditangani oleh fasilitas dengan tenaga yang ada. Indikator keberhasilan kesehatan bukan dilihat dari banyak orang masuk rumah sakit tetapi sedikit orang masuk rumah sakit.

Baca juga : Dugaan Pelanggaran Pemilu di Nagekeo Dilimpahkan ke Polisi

"Kalau rumah sakit sepi, syukur alhamdulillah. Lebih bagus kalau rumah sakit sepi. Namun kalau rumah sakit banyak pasien itu dipertanyakan. Apa yang telah kita lakukan? Apa yang telah kita sosialisasikan ke masyarakat? Dan inilah saya harapkan garda terdepan para tenaga medis agar melaksanakan tugasnya dengan penuh cinta," ungkapnya.

Ketua panitia peluncuran ILP, Maria Efrida Teda Lado dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, mengatakan pelayanan kesehatan primer merupakan salah satu pilar transformasi kesehatan yang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan berdasarkan siklus hidup yang mudah diakses dan terjangkau sampai pada tingkat masyarakat, keluarga, dan individu. Untuk memenuhi kebutuhan ini, puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan secara terintegrasi bersama dengan jejaring dan jaringannya agar kebutuhan pelayanan kesehatan di setiap fase kehidupan berjalan optimal. Integrasi pelayanan ini menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif dengan tetap menyelenggarakan kuratif, rehabilitatif, dan paliatif.

Selain itu, dengan pendekatan pelayanan kesehatan melalui sistem jejaring pelayanan kesehatan primer dari tingkat kecamatan, desa/kelurahan, dusun, rukun warga, dan rukun tetangga. Tahapan selanjutnya ialah penguatan pemantauan wilayah setempat (PWS) melalui digitalisasi dan pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa/kelurahan serta kunjungan keluarga/kunjungan rumah.

Baca juga : Gelombang Pasang Putuskan Jalan Antarkecamatan di Nagekeo

"Pelayanan yang diberikan diharapkan untuk sampai di pustu dan polindes. Diharapkan semua masyarakat menjadi sasaran, benar-benar dijangkau, dijamah, dilayani. Harapan dari pelayanan primer ini ialah agar akses kesehatan menjadi mudah bagi masyarakat. Selain mereka datang, petugas kesehatan yang di desa minimal ada dua orang, satu bidan, satu perawat, dengan dua kader, mengunjungi warga masyarakat terutama bagi mereka yang berisiko, lansia, bayi balita yang tidak datang, atau ODGJ, diharapkan kunjungan langsung," kata Efrida. 

Dalam ILP ada pembagian tugas kepada seluruh petugas puskesmas ke dalam klaster dan menetapkan struktur organisasi berdasarkan pembagiannya. Dalam ILP semua usia wajib mengikuti posyandu sebagai skrining awal agar bisa mengetahui kondisi kesehatan. Pemeriksaan sederhana dilakukan seperti tensi, nadi, kebutuhan oksigen, serta penyakit menular.

Saat ini pihaknya sedang memkirkan penerapan ILP di sekolah. Konsepnya, mengadakan posyandu di sekolah sebulan sekali agar tidak mengganggu aktivitas belajar siswa. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya