Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SEBANYAK 15 korban longsor ditemukan dalam keadaan meninggal, dan 2 korban lain dalam perawatan akibat bencana tanah longsor terjadi di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, pada Sabtu (13/4/2024). Bencana longsor terjadi sekitar pukul 22.30 Wita. Longsoran menerjang pemukiman warga. Akibatnya tiga rumah tertimbun material longsor.
Pada sore, sebelum kembali ke Makassar dan selanjutnya menuju Jakarta, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, menyempatkan diri mengunjungi RSUD Lakipadada untuk bertemu keluarga korban, serta mendoakan mereka. Pada kesempatan itu, Ketum PGI didampingi Ketum PGIW Sulselbara Pdt. Adri Masie, dan rombongan.
Saat kunjungan, Ketum PGI sempat bertemu dengan Ketua BPBD Amson Padolo, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, sejumlah keluarga korban yang sedang menunggu seluruh proses. Selain itu, tampak pula anggota DPRD Propinsi Sulawesi Selatan Jhon Rende Mangontan bersama relawannya datang membantu bersama masyarakat mencari korban dan membawah bantuan bagi korban dan masyarakat yang terdampak.
Baca juga : Tanah Bergerak di Bulukumba 16 Rumah Warga Terancam Ambruk
Proses pencarian semenjak kejadian hingga saat ini masih terus dilakukan Tim Gabungan dibantu warga. Pencarian korban berlangsung dramatis, sebab kondisi tanah masih labil dan berair sehingga menyulitkan untuk bergerak disamping kondisi tanah yang masih bergerak.
Sementara, korban yang telah ditemukan dievakuasi ke RSUD Lakipadada menggunakan mobil ambulans yang siaga di TKP bersama petugas kesehatan. Peti jenazah semuanya disiapkan Gereja Toraja lewat koordonasi Crisis Center Gereja Toraja. Semua peti jenazah sudah dibawa ke ruang jenazah di mana jenazah divisum, dibersihkan, disuntik serta dipakaikan pakaian sehingga sesudah itu dimasukkan ke dalam peti.
Di lokasi longsor tampak begitu banyak petugas dan masyarakat membantu mencari korban, juga berbagai kelompok masyarakat datang membawah beras, air, telut, mie, dan berbagai kebutuhan lainnya, untuk membantu warga.
Pemkab Tasikmalaya sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari mulai Senin (30/6) hingga Minggu (14/7) di Kecamatan Taraju dan Kecamatan Salawu.
Akibat bencana, satu warga ditemukan meninggal dan dua orang masih dalam pencarian.
Peristiwa pada Minggu (29/6) sekitar pukul 15.00 WIB itu mengakibatkan dua orang petani bernama Acu, 60, dan Amin, 50, warga Ciomas, masih tertimbun.
“Tim gabungan sudah menyingkirkan semua material yang menutup jalan di Ampelgading. Kini sudah dibuka kembali,”
Ekskavator juga diturunkan lantaran tanah yang menimbun jalan cukup dalam hingga tiang kabel roboh
Camat Salawu, Nandang Haryana mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak malam hingga pagi menyebabkan tebing setinggi 20 meter longsor menutup jalan alternatif
Kementerian Sosial membangun lumbung sosial yang lokasinya tersebar. Tidak harus di pusat pemerintahan seperti ibukota kabupaten,
BENCANA tanah longsor kembali terjadi pada dua titik di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yaitu di Kelurahan Manggau dan Lembang Randan Batu
Koordinator OMG Sulawesi Selatan (Sulsel), M Rais Auliya Razak mengatakan, kegiatan itu merupakan upaya mereka meningkatkan SDM pemuda Toraja.
Kegiatan secara nonton bareng (nobar) ini mengangkat tema “Belajar Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital,” dan digelar dalam rangka meningkatkan tingkat literasi digital.
"Doa Bersama dengan Masyarakat Toraja" berhasil digelar relawan emak-emak pendukung Ganjar berjejaring dalam Mak Ganjar Sulawesi Selatan, kemarin. Mereka mendoakan Indonesia lebih baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved