Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemprov NTT Terus Lakukan Upaya Tekan Angka Stunting

Widhoroso
08/3/2024 23:10
Pemprov NTT Terus Lakukan Upaya Tekan Angka Stunting
Pj Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake (tiga kanan) danCorporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy (dua kiri)(HO)

UPAYA penurunan angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus dilakukan pemerintah setempat. Kamis (7/3), Pemprov NTT bersama Dexa Group serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia menggelar 'Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)' di Kupang.

"Pemprov NTT dan pemkab serta pemkot yang ada di NTT terus berupaya keras untuk mempercepat penurunan stunting. Melalui kegiatan yang diikuti ratusan bidan se-NTT ini diharapkan bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap target penurunan angka stunting di Indonesia," ungkap Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake

Dikatakan, prevalensi stunting di NTT mengalami pada 2021 sebesar 20,9 persen, sedangkan pada 2022 berada di angka 17,7 persen. "Pada 2023, berdasarkan hasil timbang pada Agustus terhadap 419.738 balita angkanya 15,2 persen. Angka ini masih cukup tinggi karena setara dengan 63.804 balita stunting," jelasnya.

Baca juga : BKKBN Jajaki Kerja Sama Pencegahan Stunting dengan Denmark

Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, Marianus Mau Kuru, menyampaikan bahwa stunting menjadi masalah bersama. "Karena itu, untuk menyelesaikan masalah stunting, harus kita melaksanakan secara kolaboratif, konvergen, bersama-sama," ungkapnya.

Sedangkan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pusat Ade Jubaedah mengemukakan pihaknya terus menjalin koordinasi den kerja sama dengan berbagai pihak seperti BKKBN untuk menurunkan angka stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). "Hari ini membuktikan bagaimanana upaya konvergensi di NTT dilakukan dengan sangat luar biasa karena dukungan penuh dari stakeholder," ungkap Ade.

Sementara itu Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy menyampaikan upaya penurunan angka stunting di Indonesia menjadi inisiatif strategis dalam kontribusi Dexa Group sebagai perusahaan farmasi nasional yang fokus di bidang kesehatan. Dikatakan, sebagai salah satu pihak swasta yang fokus dalam bidang kesehatan yakni menyediakan produk farmasi yang bermutu, berkhasiat, dan aman, Dexa Group, turut berkontribusi dalam Program Percepatan Penurunan Stunting ini. "Dengan landasan perusahaan, Expertise for the Promotion of Health, kami berkomitmen untuk berkontribusi membantu pencapaian target penurunan stunting,” jelas Tarcisius.

Selain penanganan stunting, ungkap Tarcisius, Dexa Group melalui Dharma Dexa dan Argon Peduli berkolaborasi dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Provinsi NTT menggelar bakti sosial operasi katarak dan penanaman ratusan pohon di RSUP dr. Ben Mboi. "Kami akan terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat,” jelasnya.(RO/R-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya