Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Waspada, Kasus DBD di Daerah di Jawa Tengah Terus Meningkat dan Meluas

Akhmad Safuan
03/3/2024 16:55
Waspada, Kasus DBD di Daerah di Jawa Tengah Terus Meningkat dan Meluas
Ilustrasi perawatan pasiden DBD.(Dok. Antara)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Tengah kian meluas dan meningkat dengan jumlah penderita mencapai 1.010 orang dan 34 diantaranya meninggal. Selain Jepara dan Kudus kasus serangan penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut juga meningkat di Blora, Grobogan dan Kendal dalam dua bulan terakhir.

Pemantauan Media Indonesia Minggu (3/2) pasien demam berdarah dengue (DBD) di seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Jepara dan Kudus terus meningkat. Bahkan di Jepara rumah sakit dan puskesmas telah penuh hingga pasien harus antre, sedangkan di Kudus jumlah kamar rawat inap juga mulai penuh oleh pasien baik dari dalam dan luar daerah.

Di Kabupaten Jepara berdasarkan catatan dinas kesehatan setempat telah mencapai 824 pasien yakni 689 pasien suspek dan 120 pasien positif DBD serta 15 orang diantaranya meninggal dunia, bahkan Pemerintah Kabupaten Jepara telah menetapkan darurat DBD karena kondisi yang semakin mengkhawatirkan.

Baca juga : Kasus DBD di Banyumas Merebak, 2 Meninggal Dunia

Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara Eko Cahyo Supeno mengatakan setelah ditetapkan sebagai daerah darurat, berbagai upaya dan penanganan DBD ditingkatkan. Di seluruh rumah sakit dan puskesmas juga telah diminta untuk dilakukan penambahan ruang rawat inap.

Penyakit akibat serangan nyamuk aedes aegypti juga mewabah di Kabupaten Blora, rumah sakit di daerah ujung timur Jawa Tengah ini juga mulai terus dibanjiri pasien dengan sebagian besar adalah anak-anak.

"Di sini ada 120 pasien DBD dan sebanyak sembilan orang diantaranya meninggal," kata Bupati Blora Arief Rohman.

Baca juga : Dinas Kesehatan Klaten Laporkan 39 Kasus DBD, Dua Meninggal

Meningkatnya jumlah pasien DBD, lanjut Arief Rohman, menjadi perhatian serius pemerintah daerah ini, sehingga telah memerintahkan kepada dinas kesehatan serta instansi terkait untuk segera mengatasi dengan mempercepat penyembuhan pasien serta melakukan upaya pemberantasan nyamuk eedes aegypti.

Selain itu kasus DBD juga semakin meningkat di Kabupaten Grobogan, sejak awal tahun ini telah mencapai 91 kasus, sedangkan di Kabupaten Kendal tercatat ada 69 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Jawa Tengah Irma Makiah mengungkapkan terjadi tren peningkatan kasus DBD pada 35 kabupaten/kota di provinsi ini, hal itu bersamaan dengan datangnya musim penghujan, bahkan berdasarkan data pada bulan Januari meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 404 kasus.

Baca juga : Waspada Gejala DBD, Agar Kondisi tidak Menjadi Berat

Kemudian pada Februari kasus DBD di daerah di Jawa Tengah ini, lanjut Irma Makiah, meningkat lebih besar lagi hingga mencapai 1.010 penderita dengan pasien meninggal capai 34 orang sebagian besar adalah anak-anak. "Jumlah pasien DBD meninggal yang terus meningkat perlu mendapat perhatian serius," imbuhnya.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah meminta perhatian serius seluruh daerah dan kepada warga dihimbau untuk ikut bersama melakukan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta menjaga kebersihan lingkungan terutama tempat menimbulkan genangan air yang berpotensi menjadi pusat perkembangan nyamuk aedes aegypti.

Sementara itu, perkembangan Wolbachia di dua kecamatan di Kota Semarang, demikian Irma Makiah, telah berjalan baik diharapkan akan mampu mencegah serangan DBD di daerah ini serta diharapkan juga dilakukan di daerah lain yang rawan terhadap perkembangan nyamuk pembawa virus DBD ini.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya