Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
TANGIS Achmadi, 65, petani di Desa Cangkring Rembang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak tidak dapat ditahan lagi. Ketika pulang dari pengungsian, ia menyaksikan tanaman padi di sawahnya telah menguning dan gabah yang membusuk. Gagal panen sudah di depan mata dan kerugian capai puluhan juta rupiah dipastikan harus diterima.
Banjir yang hampir 15 hari lamanya merendam puluhan desa di Kecamatan Karanganyar, Demak, tersebut telah cukup membuat kehancuran. Warga yang sebagian besar mengandalkan hidup dari bertani tidak dapat berbuat banyak menghadapi bencana ini.
Tak hanya Achmadi, puluhan petani lain juga akhirnya memilih nekat turun ke sawah di tengah hamparan tanaman padi siap panen yang membusuk. Dengan raut muka penuh kesedihan, mereka membabati tanaman padi untuk mengais gabah yang masih bisa diselamatkan. Hasilnya tidak banyak, hanya beberapa karung itu pun kondisinya setengah membusuk dengan warna kecoklatan.
Baca juga : Jokowi Instruksikan Jajarannya untuk Antisipasi Gagal Panen Padi
Namun dengan sabar para petani korban banjir di Demak tetap memilah gabah sebutir demi sebutir dari karung agar tetap dapat dijemur dan digiling.
"Dari satu kwintal gabah dibawa pulang, hanya sepuluh kilo gabah telah busuk yang masih bisa dijadikan beras," ujarnya.
Baca juga : Dampak Banjir, Jawa Tengah Kehilangan Puluhan Ribu Ton Gabah
Foto: Foto aerial sejumlah petani memanen tanaman padi yang rusak akibat banjir di Demak. (Dok. Antara Aji Styawan)
Jelas tidak layak jual, lanjut Achmadi, maka beras hasil sisa panen yang masih dapat diselamatkan ini untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Bahkan kerugian ditanggung cukup besar capai Rp35 juta-Rp40 juta, karena ada dua hektare tanaman padi tidak dapat dipanen lagi setelah lebih 10 hari terendam banjir.
Petani lain Suparni, 50, tidak kalah sedihnya, bahkan suara sesunggukan menahan tangis terdengar hingga beberapa meter ketika butiran gabah di tangannya sudah tidak dapat diselamatkan. Wajahnya yang kuyu setelah cukup lama hidup di pengungsian semakin terasa berat menahan beban hidup.
Baca juga : Pemberian Bantuan Gagal Panen Rp8 Juta per Hektare Kembali Dilanjutkan
"Mau Ramadan, padi yang diharapkan dapat menjadi bekal menjalani ibadah puasa tidak bisa lagi dikonsumsi," ungkap Suparni.
Lebih sulit lagi menatap hidup kedepan, demikian Suparni, harga beras saat ini tinggi dan tidak terbeli hingga petani di sini yang sudah tidak memiliki panen terpaksa mengkonsumsi nasi dari gabah yang membusuk.
"Singkong atau ubi juga tidak ada, hanya ini yang dapat kami konsumsi," imbuhnya.
Baca juga : Dampak Banjir, Ribuan Ha Pertanian di Grobogan dan Demak Dipastikan Gagal Panen
Sementara itu berdasarkan dari Dinas Pertanian Kabupaten Demak, banjir hingga saat ini telah merendam 3.427 hektare lahan persawahan dan 1.975 hektare lainnya alami gagal panen. Dengan rata-rata setiap hektare menghasilkan produksi enam ton gabah kering giling, maka dipastikan daerah ini kehilangan 11.850 ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan mengatakan kegagalan panen akibat bencana banjir lalu merupakan pukulan berat bagi ribuan petani di daerah ini. Karena besarnya kegagalan panen menjadikan petani sulur untuk bangkit kembali dari keterpurukan.
Pemerintah Kabupaten Demak, lanjut Agus Herawan, berupaya mengatasi kesulitan yang dihadapi petani korban banjir. Selain memberikan bantuan benih bagi petani agar dapat kembali melakukan penanaman, juga mengajukan klaim asuransi pertanian Rp6 juta per hektare agar segera dapat diberikan.
"Kita akan terus berupaya melakukan pembangkitan pemulihan kondisi petani korban banjir di daerah ini," ujarnya.
(Z-9)
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, mengancam kesehatan, dan berdampak pada perekonomian lokal.
Hujan deras dengan interval waktu yang cukup lama selalu mengakibatkan banjir hingga ke permukiman warga.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengakui kemacetan di Jakarta bisa bertambah parah akibat adanya kejadian khusus, seperti iring-iringan tamu negara
Penyebab utama dari bencana ini adalah tingginya curah hujan yang berlangsung cukup lama sejak sore hingga malam hari, dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 1 - 1,5 meter.
Banjir rob yang melanda wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mulai surut berkat upaya intensif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Hingga Selasa (10/6) malam banjir rob merendam di Jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
Warga rela menginap di Madjid Agung Demak yang dibangun oleh para wali tersebut, mereka tampak bergembira ketika mendapatkan bagian dari tumpeng dan gunungan.
Banjir di Kabupaten Demak semakin meninggi dan meluas, setelah tanggul Sungai Tuntang jebol bertambah dari sebelumnya dua titik menjadi empat titik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved