Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemberian Bantuan Gagal Panen Rp8 Juta per Hektare Kembali Dilanjutkan

Despian Nurhidayat, M Iqbal Al Machmudi
20/2/2024 10:57
Pemberian Bantuan Gagal Panen Rp8 Juta per Hektare Kembali Dilanjutkan
Petani berjalan di sawah yang terkena banjir.(Antara)

Pemerintah akan melanjutkan pemberian bantuan kepada para petani yang mengalami gagal panen karena terdampak banjir. Petani akan mendapat ganti kompensasi sebesar Rp8 juta untuk setiap hektare lahan yang gagal panen.

Keputusan tersebut diambil dalam rapat tingkat menteri yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto.

"Menindaklanjuti arahan presiden, pemerintah melalui BNPB akan memberikan penggantian biaya produksi gagal panen akibat banjir senilai Rp8 juta per hektar kepada setiap petani yang terdampak," kata Muhadjir dalam keterangannya, Selasa (20/2).

Baca juga : Dampak Banjir, Ribuan Ha Pertanian di Grobogan dan Demak Dipastikan Gagal Panen

Berdasarkan data BNPB, ada 331 bencana banjir atau sekitar 44% dari total kejadian bencana yang terjadi per Januari-Maret 2023. Bencana banjir yang melanda Indonesia pada awal tahun 2023 itu telah mengakibatkan gagal panen di lahan seluar 5.469 hektare, di 20 provinsi.

“Karena kemarin bantuan belum selesai diberikan kepada petani terdampak, rapat ini memutuskan bahwa bantuan tersebut akan dilanjutkan bagi mereka yang terdampak, jumlahnya sama. Bantuan Pemerintah disalurkan melalui BNPB melalui dana siap pakai. Dana yang disediakan sekitar Rp200 miliar lebih,” tutur Muhadjir.

Sementara itu, Suharyanto saat melakukan rapat tingkat menteri bercerita terkait penanganan pemberian bantuan kepada petani yang alami gagal panen (puso) yang telah dilakukan BNPB pada tahun 2023.

Baca juga : Banjir Rusak 430 Hektare Lahan Sawah di Pasaman Barat

“BNPB diberikan mandat oleh Presiden untuk menangani bantuan kepada petani gagal panen atau puso terdampak banjir. Selanjutnya petani yang gagal panen diberikan bantuan 8 juta per hektar berdasarkan biaya operasional yang dibutuhkan bagi para petani untuk bisa menanam kembali,” ujar Suharyanto.

Pemberian bantuan ini telah dilakukan sebanyak tiga kali, dua di antaranya diserahkan langsung secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo kepada warga terdampak.

“Pada perkembangannya tepatnya tanggal 13 Desember 2023 Bapak Presiden menyerahkan bantuan stimulan pada petani yang gagal panen. Dilaksanakan di Pekalongan untuk beberapa (warga) Kabupaten Grobogan, Jepara, Demak, Pati, Kudus, Kota Pekalongan, Brebes dan Kendal,” tuturnya.

Baca juga : Seluas 36 Hektare Lahan Pertanian di Garut Gagal Panen, Petani Rugi Rp11,6 M

“Kemudian pada tanggal 23 Januari 2024 diserahkann juga, tetap di Jawa Tengah karena dari seluruh petani yang gagal panen atau puso wilayah Jawa Tengah paling besar petani yang alami gagal panen,” lanjut Suharyanto

Selanjutnya atas perintah Presiden dan Menko PMK, BNPB juga telah memberikan simbolis bantuan lanjutan pada tanggal 7 Februari 2024.

“Deputi Rehabilitasi Rekonstruksi mengikutsertakan Komisi VIII DPR RI menyerahkan kepada petani gagal panen di Kabupaten Kudus dan Jepara,” tutup Suharyanto. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya