Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Dampak Banjir, Jawa Tengah Kehilangan Puluhan Ribu Ton Gabah

Akhmad Safuan
21/2/2024 15:40
Dampak Banjir, Jawa Tengah Kehilangan Puluhan Ribu Ton Gabah
Areal persawahan yang terendam banjir Di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.(Dok. Antara)

DAMPAK banjir yang melanda Kabupaten Demak dan Grobogan, Jawa Tengah diperkirakan bakal kehilangan puluhan ribu ton gabah. Selain itu, tak sedikit juga petani yang mengalami gagal panen.

Seperti diketahui, banjir melanda Kabupaten Demak sudah surut setelah dilakukan penambalan tanggul jebol di Sungai Wulan dan pemompaan air. Meskipun belum sepenuhnya kering karena masih ada beberapa kawasan dan sawah terendam banjir, namun warga sebagian besar telah kembali dari pengungsian.

Jalur Pantura Demak-Kudus juga telah kering dan lalulintas kembali dibuka, sedangkan pengungsi yang sebelumnya bertahan di pinggiran jalan nasional itu juga mulai dipindahkan ke dalam yang lebih aman.

Baca juga : Belasan Ribu Hektare Tanaman Padi Di Pantura Jateng Puso Akibat Banjir

“Sekarang sudah bisa pulang setelah 12 hari mengungsi, tapi kami bingung menghadapi hidup ke depan," ujar Sunardi,45, warga Karanganyar, Kabupaten Demak.

Hal serupa juga diungkapkan Sunaryo,50, warga lainnya yang sempat mengungsi di atas tanggul Sungai Wulan. Seluas 1,2 hektare sawah yang dimilikinya dipastikan gagal panen karena hampir 15 hari terendam, padahal Maret-April mendatang sudah masanya panen.

"Simpanan gabah untuk cadangan pangan keluarga juga rusak terendam banjir kemarin," tambahnya.

Baca juga : Banjir Meluas Rendam Puluhan Hektare Tanaman Padi di Hulu Sungai Utara

Sebelumnya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengungkapkan bahwa dampak banjir yang merendam Kabupaten Demak dan Grobogan menjadi pukulan berat bagi penyediaan pangan di provinsinya. Itu karena dari kedua daerah tersebut ada 7.000 hektare sawah terdampak banjir dan sebagian besar berpotensi gagal panen.

"Dampaknya cukup terasa ya, oleh karena itu saat ini Pemprov Jateng berkonsentrasi menyelamatkan tanaman padi terendam banjir agar masih ada panen," ujar Sumarno.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jateng Supriyanto mengungkapkan potensi gagal panen di Demak lebih besar dibandingkan Kabupaten Grobogan karena tanaman padi lebih lama terendam banjir.

Baca juga : Produktivitas Gabah di Indramayu Diyakini Tinggi

"Di Demak sudah berminggu-minggu padi tidak bisa bernapas lagi dan mati, karena ketinggiannya masih diatas 60 centimeter," imbuhnya.

Meskipun demikian, lanjut Supriyanto, di Kabupaten Grobogan juga tidak lepas terancam gagal panen karena tanaman yang hanyut dan berdasarkan data sementara mencapai 440 hektare dari luar lahan terlaporkan 5.401 terdampak banjir, sehingga untuk menghadapi kondisi ini Kementerian Pertanian telah menyiapkan bantuan benih dan pupuk.

Berdasarkan perhitungan, lanjut Supriyanto, kegagalan panen musim ini akibat banjir capai ribuan hektare, sehingga dengan asumsi setiap hektare dapat panen lima ton maka potensi kehilangan gabah mencapai puluhan ribu ton.

"Kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai Rp345,6 juta dan sudah disetujui klaim asuransi pertanian oleh Jasindo Rp287 juta yakni Rp6 juta per hektare," tambahnya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik