Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
HINGGA pertengahan April 2025, Perum Bulog Kantor Cabang Makassar mencatat capaian penyerapan gabah petani pada awal musim panen 2025, dengan total gabah yang berhasil diserap mencapai 41.118 ton.
Angka tersebut melampaui target resmi yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 28.350 ton. Dengan demikian, persentase pencapaian Bulog mencapai 145 persen dari target awal.
Pemimpin Cabang Bulog Makassar, Karmila Hasmin Marunta menyebutkan pencapaian tersebut belum bersifat final, mengingat panen masih terus berlangsung di berbagai daerah, yang berpotensi meningkatkan angka serapan dalam waktu dekat.
"Kami sudah melampaui target sebesar 145 persen dan serapan ini terus bertambah karena panen masih berlangsung," sebut Karmila, Minggu (20/4).
Menurutnya, gabah tersebut diserap dari lima daerah sentra pertanian utama, yakni Kabupaten Takalar, Gowa, Maros, Pangkep, dan Kota Makassar. Menurut Karmila, minggu kedua April merupakan puncak panen.
"Namun, Bulog tetap menargetkan penyerapannya bisa mencapai hingga 20 persen dari total hasil panen di setiap wilayah," kata Karmila.
Ia menegaskan, dalam proses penyerapan, Bulog tetap mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional. Gabah Kering Panen (GKP) dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras
Sementara itu, beras diserap dengan harga Rp12.000 per kilogram, asalkan memenuhi standar kualitas nasional. Karmila memastikan petani tidak akan dirugikan dengan harga jual tersebut. "Ini adalah penugasan langsung dari Presiden. Kami pastikan petani tidak rugi," tegas Karmila.
Bahkan, untuk mengantisipasi melonjaknya volume hasil panen, Bulog juga menambah kapasitas penyimpanan. Selain mengoptimalkan gudang yang sudah ada, pihaknya telah menyewa beberapa unit tambahan di kompleks pergudangan PT KIMA.
Bulog juga bahkan telah merencanakan penambahan kapasitas penyimpanan hingga 10 ribu ton pekan depan.
Karmila memastikan langkah agresif ini sebagai upaya nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta memastikan hasil panen petani terserap maksimal tanpa hambatan distribusi maupun logistik.
"Kami pastikan serapan tidak akan terhambat. Petani tidak perlu cemas, kami sudah siapkan solusi penyimpanan," tutup Karmila. (H-1)
Perum Badan Urusan Logistkik (Bulog) Cabang Tegal, Jawa Tengah, pada 2025 ini menargetkan menyerap 90 ribu ton setara beras milik petani di wilayah eks Karesidenan Pekalongan.
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved