Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
REALISASI inflasi gabungan dua kota penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Daerah Istimewa Yogyakarta pada awal tahun terjaga pada rentang sasaran nasional sebesar 2,5+1% (yoy). Hal itu menjadi sinyal positif dalam mengawal inflasi DIY ke depan.
Namun demikian, potensi risiko tetap perlu diwaspadai, salah satunya meryelang momen Ramadan dan dul Fitri serta mundurnya masa panen raya padi akibat dampak El Nino.
Merespon hal tersebut, TPID DIY pada Selasa (27/2) menggelar High Level Meeting (HLM) guna membahas kesiapan pemerintah daerah DIY dalam menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Baca juga : Rakor Pengendalian Inflasi, Bupati Marwan Sampaikan Terobosan Stabiliasi Harga Pangan di Sukabumi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim, menyampaikan beberapa rekomendasi mitigasi seasona/inflasi pangan yang dapat dilakukan memasuki momen Ramadan dan Idul Fitri 2024, di antaranya melalui penguatan data dan informasi terkait pasokan serta optimalisasi pelaksanaan pantauan pasar.
Untuk jangka panjang, mitigasi yang dapat dilakukan antara lain penguatan kelembagaan BUMD Segoro Amarto, fasilitasi penelitian dan pengembangan untuk mendorong efektivitas dan efistenst produksi, optimalisasi lahan pekarangan/lahan tidur dalam rangka ketahanan pangan yang dapat dipantau melalui Command Center Pertanahan dan Tata Ruang, serta optimalisasi peran BUMD Taru Martani dalam distribusi komoditas pangan utama.
Soal harga beras yang melambung tinggi, BI DIY merekomendasikan langkah mitigasi yang bersifat seasonal. Langkah pertama, dengan mengedukasi masyarakat untuk meminimalisasi food waste dan belanja bijak.
Baca juga : Jaga Stabilitas Inflasi, Pemkot Denpasar Gelar HLM TPID
“Selanjutnya, kita bisa memperkuat kerja sama antar daerah intra provinsi untuk panen raya beras yang diperkirakan berlangsung pada bulan Maret. Kita juga bisa memanfaatkan digitalisasi melalui website TPID DIY untuk monitoring pasokan dan harga beras secara real time. Kita juga bisa meningkatkan koordinasi dengan pelaku usaha terkait harga jual yang wajar dan pola distribusi yang lancar,” paparnya.
Ibrahim menambahkan, guna menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 2024, BI DIY merekomendasikan pengendalian inflasi yang bersifat seasonal maupun struktural. Mitigasi seasonal bisa dilakukan dengan memperkuat data dan informasi terkait pasokan, serta optimalisasi pelaksanaan pantauan pasar, terutama H-7 dan H+7 Idul Fitri.
“Untuk mitigasi struktural, rekomendasi kami adalah memfasilitasi penelitian dan pengembangan tanaman pangan, membangun ketahanan pangan masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan/lahan tidur, serta mengoptimalkan
peran BUMD dalam distribusi komoditas pangan utama,” paparnya.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwat menambalikan inflasi gabungan dua kota INK di DIY menurut hasil Surver Biaya Hidup (SBH) 2022 utamanya disumbang dari komoditas bens dan beras, dengan bobot masing-masing sehesar 5.55% dan 5.18%
Di sisi lain, junlah kunjungan wisatawan ke DIY pada momen Idul Fitri juga perlu diwaspadai menjadi risiko pemicu tingginya tekanan inflasi dati sisi permintaan. Narmun demikian, menyikapi sentimen terhadap kenaikan harga beras, data histotis BPS menunjukkan jika kenaikan harga beras yang terjad) saat ini diiringi dengan peningkatan harga Gabah Kenng Giling (GKG) dan Gabah Kermg Panen (GKP) yang diterima petani sehingga diharapkan kesejahteraan petani masih terjaga. (Z-5)
Di Pasar Terong Sudirman mencatat bahwa beberapa komoditas seperti telur menunjukkan penurunan harga, sementara bawang merah, beras, daging, dan minyak tetap stabil.
Pemantauan dilakukan di Pasar Sukaraja, Cisaat, dan Cibadak. TPID sekaligus juga memantau harga berbagai komoditas kebutuhan masyarakat lainnya.
BI dan TPID Kalimantan luncurkan program pengendalian harga untuk perkuat stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional.
PENJABAT (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan bersama Tim TPID Kabupaten Bekasi melaksanakan rapat antisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.
TPID Kabupaten Klaten bekerja sama Perum Bulog Cabang Surakarta, Jawa Tegah, kini terus menggencarkan bazar pangan murah untuk membantu meringankan beban hidup masyarakat.
Distribusi pasokan pangan yang disuplai ke luar daerah Sulteng harus dipastikan juga tetap berada dan tersedia di dalam wilayah Sulteng.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
DISTRIBUSI beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah mulai dilakukan sejak Juni 2025.
Melambungnya harga beras tersebut, telah mengusik pendapatan atau terganggu keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan.
Di tengah musim tanam padi gadu (musim tanam kedua), harga gabah di Kabupaten Aceh utara, Aceh, melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved