Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga Gabah masih Tinggi, Penggilingan belum Beroperasi Normal

Nurul Hidayah
25/2/2024 17:50
Harga Gabah masih Tinggi, Penggilingan belum Beroperasi Normal
Harga gabah merangkak naik di tingkat penggilingan padi dan berimbas pada kebutuhan beras di pasaran.(MI/Kristiadi)

PEMILIK penggilingan padi hingga kini mengaku belum beroperasi penuh seiring dengan masih tingginya harga gabah. Pengelola penggilingan Sri Rejeki, Desa Wangkelang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Icih, mengaku hingga kini penggilingan yang dimiliki oleh keluarganya tersebut belum beroperasi dengan normal sejak September 2023. 

"Harga gabah masih mahal, jadi belum sanggup beli lagi," tutur Icih, Minggu (25/2). Sekali pun masih beroperasi, penggilingan tersebut kini hanya menerima gilingan gabah yang masih dimiliki oleh petani.

Untuk petani yang menggiling gabahnya dikenakan biaya Rp1.000 per kilogram. Penggilingan pun mendapatkan dedak dan menir atau potongan-potongan beras. "Dengan ini kami bisa bertahan," tutur Icih.  

Baca juga : Petani Tasikmalaya Gagal Panen, Stok Gabah Kering Kosong

Tidak hanya itu, Icih mengaku membeli beras di Pasar Pagi, Kota Cirebon, dan dijual dalam ukuran lebih kecil untuk masyarakat di sekitar mereka. "Padahal tadinya kami yang masok ke Pasar Pagi. Sekarang kami beli dari sana," tutur Icih.

Dalam kondisi normal, penggilingan yang dikelola oleh Icih bisa menggiling gabah menjadi beras hingga 2 ton per hari. Beras-beras itu kemudian dikirimkan ke beberapa pasar, salah satu pasarnya yaitu Pasar Pagi di Kota Cirebon. 

Namun seiring semakin tingginya harga gabah, penggilingan yang dikelola oleh Icih kini tak sanggup lagi membelinya. Mereka masih menunggu panen raya dan berharap harga gabah kembali turun.

Sebelumnya, ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar, menjelaskan saat ini sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon tengah panen ketiga yaitu Kecamatan Plumbon, Sumberr, dan Palimanan. Namun harga gabah saat ini sudah mencapai Rp10 ribu per kilogram. "Puncak panen diprediksi Mei 2024," tutur Tasrip.

Sekali pun diyakini harga bakal turun, Tasrip berharap harga gabah tidak turun drastis. Terlebih saat ini ongkos tanam pun mahal. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya