Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga Kebutuhan Pokok di Kupang Masih Tinggi

Palce Amalo
25/2/2024 13:05
Harga Kebutuhan Pokok di Kupang Masih Tinggi
Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kupang, NTT masih tinggi.(MI/Palce Amalo)

HARGA bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (25/2) terpantau masih tinggi.

Bahkan, sejumlah harga sejumlah komoditas terus melambung, seperti bawang merah yang semula dijual Rp25.000 per kilogram (kg), kini naik menjadi Rp35.000 per kg. Harga bawang putih juga naik menjadi Rp55.000 per kg dari harga semula Rp40.000 per kg, sedangkan harga telur naik dari Rp55.000 per rak isi 30 butir menjadi Rp60.000 per rak.

Pedagang menyebutkan, penaikan harga kebutuhan pokok disebabkan dua hal yaitu pasokan ke pasar berkurang dan naiknya harga di tingkat produsen maupun distributor. 

Baca juga : Pengamat: Produksi Beras Jatuh, dan Kenaikan Harga dalam 1,5 Tahun Terakhir, Akibat Masalah Struktural

"Otomatis harga barang di pasar ikut naik," sebut Diana, pedagang di pasar tersebut.

Terkait kenaikan harga bahan kebutuhan pokok tersebut, Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake memerintahkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan stok kebutuhan pokok tersedia dalam jumlah yang cukup. 

"Stok cukup agar harga dapat dikendalikan, juga mengerakan warga untuk menanam tanaman seperti cabai, bawang dan tanaman hortikultura di halaman rumah, ujarnya.

Untuk stok beras, tambahnya, tersedia dalam jumlah yang cukup. Stok beras di gudang Bulog di seluruh NTT sebanyak 14.000 ton, sebanyak 2.700 ton ada di gudang Bulog Kota Kupang. 

"Beras yang dalam perjalanan ke NTT sebanyak 51.000 ton ditambah sisa kuota impor 15.000 ton," tambahnya.  (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya