Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah mempunyai Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) sebanyak 270 ton beras, namun harga beras di pasaran masih tinggi dan bergerak naik.
Harga beras kelas medium di berbagai pasar di daerah Pekalongan, Kendal, Semarang, Salatiga, Demak, dan Kudus berkisar Rp16.000-Ro17.000 per kilogram jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah Rp10.900 per kilogram, bahkan untuk beras premium harga Rp18.000-Rp20.000 per kilogram.
"Stok ada, tapi harga masih tinggi dan kemungkinan sulit turun karena pedagang juga sudah kulakan dengan harga tinggi," ujar Marwan, 56, pedagang sembako di Pasar Johar Semarang.
Baca juga : Menteri BUMN Klaim Stok Beras Bulog Cukup Hadapi Ramadan dan Idul Fitri
Pedagang di Pasar Wiradesa, Pekalongan Anjani, 45, mengatakan harga beras tinggi di semua kelas membuat tidak hanya warga menjerit, juga pedagang. Pasalnya pedagang harus mempunyai modal besar untuk dapat kulakan ke distributor ataupun pemasok beras.
Senada diungkapkan Maryatun, 38, pedagang sembako di Pasar Sayung, Demak meskipun daerah ini merupakan lumbung padi di Jawa Tengah namun belum ada panen. Saat ini para pedagang hanya mengandalkan beras kiriman dari daerah lain maupun pemasok.
"Biaya transportasi tinggi akibat banjir lalu juga menjadi penyebab naiknya harga beras," tambahnya.
Baca juga : Penguatan Satu Data Beras Nasional Bisa Sejahterakan Petani
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari mengatakan warga tidak perlu panik dengan stok beras saat ini. Pasalnya ketersediaan beras di Jawa Tengah masih aman untuk memenuhi kebutuhan warga, termasuk untuk warga di daerah bencana seperti Demak maupun alami kemiskinan ekstrem.
Februari ini, lanjut Dyah Lukisari, stok beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) masih ada 270 ton beras, sehingga dapat didistribusikan ke ke berbagai wilayah untuk memenuhi kebutuhan warga.
Pada Januari lalu, ungkap Dyah Lukisari, berasa CPPD Jawa Tengah masih ada 300 ton, namun berkurang setelah untuk memenuhi kegiatan penanganan kemiskinan seperti penggelontoran beras 10 ton di Demak.
Baca juga : Harga Beras di Klaten Masih Bertahan Tinggi
"Kita minta daerah terlanda bencana segera mengajukan bantuan beras ke pusat untuk pemulihan," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan menghadapi lonjakan harga beras terjadi saat ini, Pemrov Jateng segera menggelar operasi pasar beras di berbagai daerah untuk dapat menekan harga, sehingga memasuki Ramadan mendatang harga beras dapat stabil kembali.
"Kita lakukan upaya dan langkah-langkah pengendalian beras dengan operasi pasar dan pasar murah karena bencana banjir dan mundurnya musim panen cukup berdampak dengan harga beras," kata Sumarno. (Z-3)
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Harga beras di sejumlah daerah di Jawa Tengah sempat melonjak. Rata-rata beras kelas medium yang seharusnya dijual sesuai HET Rp12.500 per kilogram naik menjadi Rp13.500-14.000 per kilogram.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved