Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BULOG Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), tinggal memiliki stok 3.300 ton beras. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mendapatkan suplai kembali dengan tambahan 3.000 ton. Bulog juga terus melaksanakan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk mengendalikan lonjakan harga beras.
Pimpinan Cabang (Pimcab) Perum Bulog Banyumas Rasiwan mengatakan pihaknya masih memiliki stok beras hingga 3.300 ton. Beras tersebut disalurkan untuk kegiatan SPHP di pasar-pasar tradisional.
"Kami sudah dapat informasi, akan ada tambahan stok untuk Bulog Banyumas. Jumlahnya mencapai 3.000 ton. Stok beras tersebut dipakai untuk suplai ke pasar-pasar tradisional melalui kegiatan SPHP," jelas Rasiwan, Sabtu (17/2).
Baca juga : Perum Bulog Banyumas Gelontorkan Ratusan Ton Beras SPHP ke Pasar Tradisional
Menurutnya, Bulog Banyumas belum dapat melakukan penyerapan karena di wilayah Banyumas Raya yang meliputi Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap belum memasuki masa panen. "Meski belum memasuki panen, tetapi Bulog Banyumas mulai membentuk tim untuk melakukan penyerapan pada saat petani memasuki panen. Tahun ini, Bulog Banyumas manargetkan ada penyerapan hingga 30 ribu ton setara beras," katanya.
Untuk percepatan penyerapan, ada tim yang siap melaksanakan. Tim tersebut terdiri dari 10 gabungan kelompok tani (gapoktan) kemudian satu mitra dibantu PPL dan dinas. "Nanti tim tersebut akan bergerak ke wilayah yang panen sekaligus memprosesnya menjadi beras dan disetorkan ke Bulog," jelas dia. (Z-2)
Baca juga : Bulog Banyumas Terus Gelar OP Beras
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
DIREKTUR Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa sejauh ini Bulog telah melakukan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) melalui berbagai skema.
MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih dalam angka aman. Sebelummya diberitakan beras premium dan medium mulai langka
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, menjelaskan angka stunting di Kabupaten Tegal menunjukan trend penurunan meski relatif masih tinggi.
PERUM Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025 kembali mengarahkan fokusnya pada tiga bidang prioritas.
Peneliti Center of Reform on Economic (CoRE) Eliza Mardian menanggapi penghentian operasional sekitar 30% pengusaha penggilingan kecil di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved