Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BEBERAPA wilayah di Kepulauan Riau, termasuk Batam, Bintan, Krimun, dan Lingga, diprediksi akan mengalami cuaca ekstrem selama beberapa hari ke depan. Hal itu membuat aktivitas melaut warga dan nelayan terhambat,
Terhambatnya aktivitas melaut membuat nelayan di wilayah tersebut merugi. Hasil tangkapan laut menurun signifikan dalam beberapa hari terakhir.
"Terdapat labilitas lokal yang kuat dan kelembapan udara cukup tinggi, kondisi ini mendukung terbentuknya awan-awan hujan di wilayah yang saya sebutkan tadi," jelas Ibnu S, petugas BMKG Bandara Hang Nadim Batam, Kamis (15/2).
Baca juga : BMKG: Waspada Gelombang Setinggi Empat Meter di Laut Natuna Utara
Diperkirakan hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir. Masyarakat diimbau waspada dan menghentikan seluruh aktivitas di luar ruangan, bila perlu berteduh di bangunan yang aman untuk menghindari risiko tersambar petir.
Sementara itu, gelombang laut diprediksi mencapai ketinggian 2,5 meter di perairan Natuna, 2 meter di perairan Bintan dan Anambas, serta 1,5 meter di perairan Lingga. Kepada nelayan dan pelaku aktivitas kelautan lainnya agar menghentikan operasional mengingat bahaya yang ditimbulkan gelombang setinggi itu.
Akibat himbauan tersebut, sejumlah nelayan di pesisir Batam tidak melaut. Karena jika mereka tidak menghiraukan himbauan BMKG itu, bila terjadi sesuatu saat mereka mencari ikan di laut akibatnya mereka sendiri yang menanggungnya.
Baca juga : BMKG: Waspadai Angin Kencang dan Gelombang 9 Meter di Natuna
"Mau tidak mau kami terpaksa menuruti himbauan untuk tidak melaut hari ini. Resikonya terlalu besar bila memaksakan diri, nyawa bisa melayang," ujar Slamet, nelayan asal Pulau Kasu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Menurut Ketua Paguyuban Pesisir Nelayan Batam, Komari, penghentian aktivitas melaut sehari ini diperkirakan berdampak pada penurunan produktivitas para nelayan.
"Pastinya komunitas nelayan yang bergantung pada hasil tangkapan laut akan kesulitan jika cuaca buruk terus berlanjut beberapa hari ke depan," imbuhnya.
Baca juga : Cuaca Ekstrem di Bengkulu, Gelombang Laut Capai 4 Meter
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Batam, jumlah produksi perikanan laut di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2021 tercatat sebesar 158.613 ton, dan total tangkapan nelayan Batam diproyeksikan sebesar 48.773 ton pada tahun 2022 dan meningkat menjadi 49.993 ton pada tahun 2023.
Sebagai salah satu pusat perikanan tangkap utama di Provinsi Kepulauan Riau, diperkirakan kontribusi nelayan Batam cukup signifikan terhadap total produksi ikan laut Kepri tersebut yakni 30% dari keseluruhan tangkapan ikan di Provinsi Kepri.
(Z-9)
BUPATI Natuna, Cen Sui Lan, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera menetapkan kawasan Kekah sebagai kawasan konservasi resmi yang juga akan menjadi ikon daerah.
Kemendagri juga masih mempertimbangkan terkait apakah pihaknya akan memanggil kepala daerah yang bersangkutan, sebab informasi tersebut masih perlu didalami secara jelas dan detail.
Kesempatan ini dimanfaatkan Provinsi Bangka Belitung dengan memperjuangkan sengketa serupa antara Babel dan Kepulauan Riau terkait Pulau Tujuh.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Randi Zulmariadi di Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025 menyalurkan daging kurban untuk masyarakat di daerah pemilihannya, Kepri.
Dari Januari hingga April 2025, tercatat 9.010 pengguna baru QRIS di Kepri, sehingga total pengguna mencapai 539.337 orang.
EMPAT pulau terluar di Provinsi Kepulauan Riau, yaitu Pulau Pemping, Pulau Sugi, Pulau Seluan, dan Pulau Numbing, kini dapat menikmati pasokan listrik 24 jam penuh.
Pemerintah menegaskan bahwa penerimaan negara dari sektor perikanan melalui skema Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) harus berlandaskan prinsip keadilan sosial.
Dia mengatakan jenazah perempuan itu ditemukan nelayan bernama Adi Prasetyo sekitar empat kilometer dari pantai Desa Pengambengan.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Santoso, seorang nelayanJembrana, Bali, yang sedang melaut sekitar dua kilometer dari pantai mendengar suara minta tolong korban selamat kapal KMP Tunu Pratama Jaya
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved