Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GARUDA Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park kembali memberikan dukungan kepada pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan, dengan berkolaborasi bersama Asosiasi Tresnaning Arak Berem Bali pada peringatan Hari Arak Bali.
Dilandasi dengan terbitnya Peraturan Gubernur No. 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan atau Destilasi Khas Bali, 29 Januari ditetapkan sebagai Hari Arak Bali oleh Gubernur Bali Periode 2018-2023 I Wayan Koster.
Hari itu dimaknai menjadi sebuah hari untuk mengapresiasi arak yang merupakan warisan budaya, seperti tertuang pada Sertifikat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 3031/F4/KB.09.06/2022, tanggal 21 Oktober menetapkan Arak Bali sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Sekaligus sebagai hari merayakan keberkahan yang didatangkan oleh arak kepada masyarakat Bali, khususnya para petani lokal.
Baca juga : 9 Budaya Indonesia yang Diklaim Negara Lain
“Jumlah petani/perajin arak Bali semula tercatat 1.472 saat ini telah mencapai 2.550 lebih pelaku usaha tersebar di seluruh Kabupaten di Bali, jumlah Koperasi Produsen Arak yang menampung arak petani mencapai 10 unit usaha, sedangkan jumlah varian produk minuman beralkohol yang diproduksi secara legal oleh Pabrik Minuman Beralkohol yang menggunakan arak Bali sebagai bahan baku utama sudah mencapai 48 merk.”, terang I Wayan Koster.
I Wayan Koster, yang memperjuangkan arak Bali agar dapat diterima dengan baik di pasar internasional, menunjuk GWK Cultural Park sebagai lokasi peringatan Hari Arak Bali sekaligus memperkenalkan arak Bali kepada pengunjung luas dengan display minuman tersebut sekaligus mengedukasi pengunjung yang tertarik pada arak Bali.
“GWK Cultural Park adalah satu destinasi wisata yang ikonik dan berdasar budaya Bali sehingga menjadi lokasi yang tepat untuk peringatan ini. Hari Arak adalah momentum kita untuk memperingati keberkahan yang kita peroleh dari kearifan lokal berupa minuman tradisional yang mampu memberikan kontribusi bea cukai dengan jumlah mencapai triliunan.” ulas I Wayan Koster.
Baca juga : Renovasi Piramida Menkaure oleh Pemerintah Mesir Ditentang Ahli Sejarah
Dikemas dalam susunan acara yang menampilkan beberapa tarian termasuk Tari Kecak GWK, Hari Arak Bali tampak mempersatukan masyarakat dan budaya Bali.
Pada 2022 oleh Beacukai dilaporkan pembayaran pita cukai MEA di Bali berkisar 1 triliun, namun baru 0,25% dari produk arak. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah, mengacu Peraturan Gubernur No. 99 Tahun 2018, yang mensyaratkan semua industri di Bali harus menggunakan produk lokal Bali sekitar 30%. Untuk itu masih diperlukan kerja sama untuk meningkatkan serapan produk arak dan fermentasi khas Bali.
“GWK Cultural Park sebagai destinasi wisata yang mengakar pada budaya Bali, tentunya turut mendukung pelestarian warisan budaya, terlebih kualitas arak Bali sekarang ini sudah bisa disandingkan dengan brand-brand internasional. Sama halnya dengan bagaimana kami membantu pertumbuhan UMKM pada event Bali Countdown 2024 lalu, selain sebagai penyedia venue untuk event-event internasional, GWK juga memberi ruang pada pelestarian kearifan lokal.” ucap Operation Director GWK Cultural Park Stefanus Yonathan Astayasa, .
Baca juga : Wayan Koster Diperiksa Ditreskrimsus Polda Bali Terkait Dugaan Korupsi Pembebasan Lahan Jalan Tol
Pada peringatan kali ini hadir 200 undangan khusus, yang merupakan stakeholders dari seluruh lapisan. Tidak hanya mengundang pimpinan asosiasi, tampak juga para pimpinan dan perwakilan hotel bintang 5 seperti The Apurva Kempinski, The Ritz Carlton Bali, The Westin, dan properti serta bisnis unit lain dari kawasan Nusa Dua, Kuta, Ubud, hingga Kintamani selaku user dari produk-produk arak Bali. Sejumlah unit koperasi dan perwakilan para petani lokal pun turut diundang dalam perayaan ini. (RO/Z-1)
METODE pembuatan arak Bali yang masih tradisional atau konvensional disebut masih belum dapat memebuhi standar keamanan pembuatan minuman beralkohol.
Perayaan Hari Arak Bali setiap 29 Januari merupakan gagasan Gubernur Bali Wayan Koster.
Bali Signature Drink Edition yang digelar komunitas Fermenusa dan Level 21 mall termasuk dalam rangkaian peringatan Hari Arak ke-3 yang jatuh setiap 29 Januari.
MINUMAN fermentasi atau destilasi khas Bali yang dikenal dengan nama arak Bali, siap go publik.
Bea Cukai Semarang gagalkan pengiriman minuman mengandung alkohol (minuman keras/miras) ilegal di Kota Semarang.
Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dinilai bisa maju bersama sebagai pasangan di Pilkada Bali.
Lebih dari 2 ribu orang mengikut pawai dan arak-arakan dalam rangka mengantar bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali asal PDIP, yakni Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta
Calon Gubernur Bali asal PDI Perjuangan (PDIP) Wayan Koster mengungkapkan, seusai pengundian nomor urut, pihaknya akan segera memaksimalkan berbagai kegiatan di masa kampanye.
Tokoh masyarakat, Jero Gede Panji, menegaskan isi kampanye selama satu pekan ini tidak ada gagasan orisinal.
Ia pun khawatir, akan terjadi disinformasi di tengah masyarakat akibat penyebarluasan wacana itu oleh salah satu paslon Pilgub Bali.
Hasil survei menyebut paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor 2 Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) unggul atas paslon Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved