Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Demi Arak Bali Mendunia, Gubernur Koster Cicipi Soju

Arnoldus Dhae
01/2/2025 15:38
Demi Arak Bali Mendunia, Gubernur Koster Cicipi Soju
Gubernur Bali Wayan Koster(MI/Arnoldus Dhae)

PERAYAAN hari arak Bali telah memasuki tahun ke-3 sejak Gubernur Bali Wayan Koster menerbitkan Pergub Nomor 1 Tahun 2020 yang mengatur tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Gubernur dua periode ini mengundangkan pergub ini pada 29 Januari 2020. Sejak itu, arak Bali mulai dikenal dunia dan diakui sebagai satu di antara tujuh minuman spirit dunia. Kini Koster berkomitmen meningkatkan promosi dan kemasan arak Bali makin mendunia.

Demi hal tersebut, Koster rela mencicipi minuman lain yang telah terkenal seperti sake, vodka hingga soju. Gubernur asal Desa Sembiran ini menilai kualitas arak Bali di atas minuman yang baru dicicipinya itu. "Dibandingkan dengan minuman alkohol lainnya, arak Bali jauh di atas kualitasnya. Kita akan tingkatkan promosi dan kemasanya. Harus betul-betul bersaing dengan produk minuman beralkohol dari luar. Untuk itu saya terpaksa cicipi sake, soju, whisky, dan dan sebagainya. Rasanya tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan arak Bali. Makanya harus ditingkatkan. Kemasan harus ditingkatkan," ujar Koster, Sabtu (1/2).

Koster mengatakan, perjuangan untuk melegalkan arak juga mengalami banyak tantangan. Terjadi penolakan dari berbagai pihak. Namun, ia sudah makan garam terhadap berbagai seluk beluk penerbitan sebuah regulasi. Maka lahir lah Pergub Nomor 1 Tahun 2020 yang mengatur tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.

"Ini pertarungan yang berat. Kalau tidak ada pengalaman di DPR RI maka tidak jadi. Awalnya ditolak, saya berdebat karena sebanyak 80% minuman beralkohol itu beredar di Bali sebagai daerah pariwisata. Kok pasar produk lokal tidak diberdayakan, arak ini lahir dari budaya setempat. Jangan sampai ini dikekang dan minuman impor dibiarkan," ungkap Koster.

Kini sudah ada sekitar 60 brand produk berbahan arak Bali. Ia juga meminta agar pita cukai diturunkan. Pita cukai bisa dapat Rp60-70 ribu sementara petani hanya Rp30 ribu. Pergub Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali yang diterbitkan bermanfaat bagi krama Bali. Terhitung 2.253 petani arak di seluruh Bali menghidupi keluarganya dari minuman tersebut.

Pertumbuhan petani arak juga cukup pesat di Bali. Dari sebelumnya berjumlah 1.472 orang, kini 2.253 petani. Brand arak Bali pun meningkat. Koster dianggap berhasil menjaga dan memuliakan tradisi budaya arak Bali yang lahir dari penyulingan tradisional berbahan enau, kelapa dan lontar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali I Wayan Jarta menjelaskan saat ini sudah ada 52 produk berbahan baku arak Bali yang resmi. Beberapa produk baru juga sudah dilaporkan. Sejak dilegalkan melalui Pergub Bali Nomor 01 Tahun 2020, terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat signifikan terhadap industri arak Bali. Jumlah koperasi dan produsen mencapai 13 perusahaan.

"Pemprov Bali bersama dengan stakeholder terkait akan berupaya untuk meningkatkan kualitas arak Bali berkelas dunia," ujarnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya