Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KONDISI banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau mulai surut. Namun belum signifikan. Pasalnya, curah hujan masih mengguyur sejumlah wilayah di Riau dari intensitas sedang hingga lebat.
"Tinggal di jalur hilir sungai saja yang masih tinggi, untuk di hulu sudah mulai turun," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Ghofur, Rabu (17/1).
Ia menjelaskan untuk jalur Sungai Rokan, saat ini yang masih terdampak di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Persisnya di wilayah Rantau Kopar dan Talang Putih.
Baca juga: 118 Warga Mengungsi Karena Banjir, Makassar Siaga Bencana
Sedangkan untuk jalur Sungai Kampar, wilayah yang masih berdampak banjir di Kabupaten Pelalawan. Adapun untuk jalur Sungai Indragiri yang masih terdampak ada di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu.
"Untuk daerah yang berada di hulu sungai itu sudah mulai surut, misalnya jalur Sungai Rokan itu di wilayah Rokan Hulu mulai turun airnya. Kemudian di jalur Sungai Kampar itu di Kampar mulai surut dan di jalur Sungai Indragiri itu di wilayah Kuansing (Kuantan Singingi) yang sudah mulai surut," jelasnya.
Baca juga: BNPB: 2024 Baru 16 Hari, Indonesia sudah Dilanda 94 Bencana
Dengan kondisi sejumlah wilayah yang sudah mulai surut, warga yang semula mengungsi berangsur-angsur mulai kembali ke rumahnya.
Berdasarkan data BPBD Riau, hingga saat ini terdapat 1.622 Kepala Keluarga (KK) yang masih mengungsi. Jumlah terbanyak ditemukan di Rohil dengan jumlah pengungsi sebanyak 998 KK. Disusul Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 560 KK.
"Kemudian di Bengkalis ada 57 KK dan di Dumai ada 7 KK," ujarnya.
Sementara untuk jumlah jiwa yang mengungsi hingga saat ini masih sebanyak 2.066 jiwa dari total warga Riau yang terdampak banjir sebanyak 131.834 jiwa.
Warga Riau yang masih mengungsi akibat banjir tersebut tersebar di 6 kabupaten/kota di Riau. Di mana yang terbanyak masih ada di Kabupaten Pelalawan sebanyak 870 jiwa.
Kemudian Rohil 572 jiwa, Indragiri Hulu 424 jiwa, Kota Dumai sebanyak 88 jiwa, Bengkalis 72 jiwa, dan di Kabupaten Siak sebanyak 40 jiwa.
Adapun untuk rumah yang terdampak banjir sebanyak 32.303 unit. Fasilitas kesehatan enam unit, fasilitas pendidikan 49 unit, serta fasilitas umum 79 unit.
(Z-9)
Tingginya curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Ciwalen meluap. Kondisi itu mengakibatkan pondasi Jembatan Cibogo tergerus hingga akhirnya roboh
Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah karena terbawa angin kencang saat hujan deras melanda.
Kerusakan pada bagian atap terjadi di Pasar Hanggar Cokelat dan Pasar Rakyat Jabar Juara.
Persiapan sudah dilakukan, terutama melengkapi semua peralatan guna mempercepat evakuasi di titik lokasi bencana,
BMKG memperkirakan musim hujan datang merata di Garut pada akhir November.
Harus segera disiapkan langkah-langkah antisipatif demi meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman potensi berbagai jenis bencana.
makanan khas Riau yang terdiri dari aneka macam kuliner utama, pendamping dan cemilan untuk buah tangan, cita rasanya lezat dan unik
Makanan khas Riau ini mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman kuliner daerah tersebut. Setiap hidangan memiliki cita rasa yang unik dan menjadi bagian penting
Menyiapkan langkah selanjutnya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, juga lakukan kunjungan ke lokasi kebakaran yang tengah dipadamkan oleh GALAAG, yaitu di Desa Kampung Baru, Kecamatan Rupat
Penetapan status karhutla sejak dini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar kejadian tersebut tidak meluas dan bisa segera dihentikan
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa dalam penanganan karhutla, dukungan para pihak sangat membantu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved