Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

1.318 Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Terserang Penyakit

Palce Amalo
07/1/2024 20:24
1.318 Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Terserang Penyakit
Erupsi Gunung Lewotobi di NTT(Antara)

SEBANYAK 1.318 dari 3.433 pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur terserang berbagai penyakit.

Kepala Dinas Kominfo Flores Timur, Hery Lamawuran menyebutkan, penyakit yang dominan di lokasi pengungsian ialah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) berjumlah 655 orang.

Penyakit lainnya yakni dypepsia sebanyak 117 orang, gastritus dan rhinofaringitis akut masing-masing 90 orang, hipertensi 83 orang, dan chepalia 69 orang. Ada juga diare, flu, dermatitis, mialgia dan faringitis.

Baca juga : Erupsi Gunung Lewotobi, PVMBG Imbau Warga Tidak Lepas Masker

"Penyakit ISPA mengalami peningkatan dari 569 kasus pada 6 Januari menjadi 655 kasus pada 7 Januari. Penyakit diare 12 kasus menjadi 14 kasus dan merupakan penyakit yang dapat berpotensi KLB (kejadian luar biasa)," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (7/1).

Untuk mencegah wabah diare, petugas kesehatan setempat sedang memberikan edukasi kepada pengungsi tentang Pola Hidup Sehat dan Bersih (PHSB).

Baca juga : 3.055 Warga Mengungsi akibat Letusan Gunung Lewotobi

Petugas kesehatan juga melakukan pemantuan kesehatan ibu hamil, penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu dari balita tentang asupan gizi, edukasi menu dan pemberian makanan, serta koordinasi untuk dapur khusus bagi kelompok rentan.

Menurutnya, untuk penyakit yang berpotensi KLB, juga sudah disampaikan kepada pengungsi. Adapun tenaga kesehatan yang diterjunkan untuk menangani pengungsi terdiri dari 6 dokter, 47 perawat, 56 bidang, apoteker dan 8 orang petugas kesehatan lingkungan.

Sementara itu, dari 3.433 pengungsi menempati belasan lokasi penampungan mulai dari gedung SD, SMP, Kantor Polsek dan rumah sekretaris desa. Pengungsi juga tersebar di lima desa lainnya yakni Niliknoheng, Hewa, Boru Kedang,Pululera dan Konga.

"Ada 46 bayi, 229 balita, ibu hamil dan menyusui 39 orang, lansia 400 orang, disabilitas 22 orang, usia produktif 2.695 orang dan dua orang dengan gangguan jiwa," jelasnya.
.
Para pengungsi berasal dari desa di Kecamatan Wulanggitang yakni Nawakote, Boru, Hokeng Jaya dan Klatanlo,serta dua desa di Kecamatan Ile Bura yakni Dulipali dan Nobo. Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menetapkan status siaga darurat menyusul erupsi gunung setinggi 1.723 meter di atas permukaan laut tersebut. Siaga Darurat Bencana dikeluarkan sejak 1 Januari hingga 14 Januari 2024. (Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya