Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Kebutuhan Pokok di Flotim  Meroket

Fransiskus Gerardus Molo
02/12/2023 12:45
Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Kebutuhan Pokok di Flotim  Meroket
Seorang pedagang tengah beraktivitas di pasar tradisional di Kabupaten Flores Timur.(MI/Fransiskus Gerardus Molo)

MENJELANG Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah kebutuhan pokok dan sayuran di Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami kenaikan. Selain beras, kenaikan juga terjadi pada cabai merah, cabai rawit, dan gula pasir di Pasar Oka  Desa Lamawalang dan Pasar inpres kota Larantuka. 

Cabai rawit merah dijual paling mahal yakni Rp100 ribu per kilogam. Kenaikan juga terjadi pada gula pasir, dari sebelumnya Rp15 ribu per kilogram menjadi Rp16.500.

Salah seorang pedagang di Pasar inpres Larantuka, Marselina, mengatakan, saat ini, harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik seperti beras, ayam potong, cabe rawit, dan bumbu dapur  seperti bawang merah dan bawang putih. 

Baca juga: Ditinggal Istri, Seorang Pria Perkosa Anak Kandungnya yang Berusia 16 Tahun

"Kenaikan juga terjadi pada semua jenis cabai dan komoditas sayur mayur. Cabai rawit merah dijual paling mahal, yakni Rp100 ribu per kilogam. Kenaikan juga terjadi pada gula pasir, dri sebelumnya Rp15 ribu per kilogram menjadi Rp16.500," ujarnya. 

Kenaikannya harga beras mencapai 10%-20% dibanding sepekan sebelumnya. Beras premium  dijual Rp330.000ribu/25 kg naik dari sebelumnya Rp320 ribu. Sementara beras medium Rp310 ribu/25 kg dari sebelumnya Rp290 ribu.

Kepala Dinas Perdagangan Flores Timur, Siprianus Sina Ritan, mengingatkan pedagang untuk tidak bermain curang dan menaikkan harga seenaknya menjelang Natal dan Tahun Baru. 

Baca juga: Dinas PU Flotim PHK Kontraktor karena Proyek Senilai Rp3,1 Miliar Mangkrak

"Kami ingatkan kepada seluruh pedagang dan distributor, tolong situasi ini jangan dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan berlipat ganda di luar kewajaran," tegas Siprianus Sina Ritan Putra asal tanjung bunga. 

Dia mengungkapkan, timnya akan menelusuri jika ada barang pangan dan bahan pokok penting lainnya dijual melebihi harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi (HET). 

"Termasuk jika stok barang tiba-tiba kosong di pasaran yang diduga ada praktik penimbunan, " tegas Siprianus. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik