Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Prabowo-Gibran Bagikan Makanan untuk Anak Stunting di NTT

Palce Amalo
29/11/2023 17:05
Prabowo-Gibran Bagikan Makanan untuk Anak Stunting di NTT
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran NTT Melkiades Laka Lena menyerahkan telur kepada perwakilan tiga panti asuhan, Selasa (28/11)(MI/Palce Amalo)

TIM Kampanye Daerah (TKD) capres dan cawapres nomor urut dua Prabowo-Gibran di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus membagikan makanan bergizi bagi anak-anak stunting dan ibu hamil di sejumlah lokasi kampanye.

Di hari kedua kampanye, Rabu (29/11) kampanye digelar di Kabupaten Sumba Timur yang dihadiri sekitar 600 orang. Di lokasi itu, TKD telah menyiapkan makanan bergizi untuk dibagikan kepada anak-anak stunting.

"Setelah pertemuan, anak-anak dan kader posyandu berkumpul langsung dibantu susu dan telur," kata Ketua TKD Prabowo-Gibran NTT, Melkiades Laka Lena kepada wartawan di Kupang sebelum bertolak ke Sumba Timur.

Baca juga : Bagi-bagi Susu dan Makan Siang, Kampanye Prabowo-Gibran tidak Mendidik

Melkiades menyabutkan, kampanye yang digelar oleh para caleg di titik lainnya juga diisi dengan penyaluran makanan bergizi, jika di lokasi itu anak-anak stunting dan ibu hamil.

"Kita dorong semua caleg memperhatikan lingkungan di mana dia ada acara, bantu anak-anak stunting dan ibu hamil," ujarnya.

Baca juga : Bagi-bagi Makan Siang Gratis Dianggap Model Kampanye Baru

Tidak terbatas pada stunting, TKD juga membagikan makan siang bergizi kepada warga. "Makan siang gratis untuk memastikan anak-anak mendapatkan makan siang bernilai gizi sehingga kebutuhan gizi mereka tetap terjaga," ujarnya.

Menurutnya, Calon Presiden Prabowo Subianto menyebutkan salah persoalan mendasar di Indonesia stunting yang perlu ditangani bersama-sama. 

Karena itu, gerakan memberikan makanan bergizi bagi anak stunting ini mendapat dukungan dari seluruh pihak, bahkan dari pemerintah darerah.

Kadis Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil NTT Ruth Laiskodat mengatakan, prevalensi stunting di daerah itu sampai akhir 2023 mencapai 15,2% atau 63.804 orang dengan estimasi rata-rata penurunan 3,4% sesuai data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), menempati urutan ke-31 dari 38 provinsi.

Sedangkan, Kabupaten Sumba Timur tercatat memiliki 22.674 anak stunting, menurun menjadi 12,1% dibandingkan tahun sebelumnya 23,2%. (Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya