Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman cuaca ekstrem. Apalagi bagi mereka yang bermukim di wilayah rawan banjir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Pekanbaru Zarman Candra mengatakan, saat ini masih dalam musim penghujan. BPBD Kota Pekanbaru dengan BMKG sudah melakukan koordinasi terkait kondisi cuaca saat ini.
"Saat ini masih musim penghujan, kami terus mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman cuaca ekstrem," kata Zarman Candra, Minggu (26/11).
Baca juga : Bali akan Dilanda Hujan Intensitas Sedang-Lebat hingga 2 Desember 2023
Ia menjelaskan, pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap wilayah rawan bencana. Untuk itu, BPBD Kota Pekanbaru melakukan monitoring di titik rawan bencana.
Menurutnya, dalam mengantisipasi bencana terutama banjir dan genangan air, pihaknya melakukan monitoring di sejumlah titik rawan bencana, terutama aliran sungai. Dalam mengantisipasi bencana itu, pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Kami tetap melakukan monitoring di titik-titik rawan bencana, terutama di sepanjang aliran sungai. Dan dinas terkait pun telah melakukan agenda pembersihan sedimentasi sungai dalam rangka mitigasi bencana," jelasnya.
Baca juga : Riau Perpanjang Status Siaga Darurat Hidrometeorologi Hingga 29 Februari
Selain itu, pihaknya juga terus mengimbau kepada warga yang berada di lokasi rawan bencana untuk tetap siaga. Perubahan cuaca saat ini tidak menentu dan cuaca panas bisa seketika berubah menjadi hujan.
"Tetap siaga, karena curah hujan memang masih fluktuatif terjadi saat ini. Namun, potensi angin kencang sudah terlihat," ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat Pekanbaru yang bermukim di daerah rawan banjir untuk tetap melakukan kesiapsiagaan. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai.
"Mereka bisa mengamankan barang berharga ke tempat yang lebih aman agar tidak tergenang saat banjir," pungkasnya. (Z-4)
makanan khas Riau yang terdiri dari aneka macam kuliner utama, pendamping dan cemilan untuk buah tangan, cita rasanya lezat dan unik
Babak penyisihan grup kompetisi Liga 2 akan dimulai pada 17 Oktober. Rencananya, kompetisi kasta kedua yang menggunakan format single round robin itu akan berakhir pada 5 Desember.
Sistem pengelolaan air limbah ini telah mulai dikerjakan di tahun 2020 dan menelan biaya yang tidak sedikit Rp 902 miliar, sebagian dibiayai oleh Bank Pembangunan Asia
Owa Ungko (Hylobates agilis) melahirkan seekor bayi sehat di kandang transit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Kota Pekanbaru.
Dalam kasus ini Gakkum KLHK mengamankan barang bukti berupa 1 truk dan 9 meter kubik kayu gergajian ilegal.
Sapa anak yatim-piatu dan pelaku wirausaha sosial, Mensos menyalurkan bantuan total hampir setengah miliar rupiah.
Makanan khas Riau ini mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman kuliner daerah tersebut. Setiap hidangan memiliki cita rasa yang unik dan menjadi bagian penting
Menyiapkan langkah selanjutnya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, juga lakukan kunjungan ke lokasi kebakaran yang tengah dipadamkan oleh GALAAG, yaitu di Desa Kampung Baru, Kecamatan Rupat
Penetapan status karhutla sejak dini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar kejadian tersebut tidak meluas dan bisa segera dihentikan
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa dalam penanganan karhutla, dukungan para pihak sangat membantu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved