Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKTIVITAS Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat. Pos pemantau Gunung Ile Lewotolok melaporkan gunung berapi itu erupsi atau meletus dengan kolom abu sekitar 400 meter di puncak gunung.
"Pada pukul 05.27 WITA gunung Ile Lewotolok kembali erupsi dengan ketinggian kolom abu teramati kurang lebih 400 meter di puncak atau kurang lebih 1.823 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok Stanis Ara Kian dalam laporannya di Kupang, Selasa (14/11) pagi.
Berdasarkan pantauan, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Erupsi, Terjadi 94 Kali Letusan dalam Semalam
Stanis mengatakan erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24.5 mili meter dengan durasi kurang lebih satu menit 35 detik. "Kalau bunyi dentumannya lemah," ujar dia.
Sebelumnya, Gunung Ile Lewotolok pada Senin (13/11) pukul 16.33 WITA sempat erupsi dan ketinggian kolom abu sekitar 500 meter di puncak.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Masih Fluktuatif
Stanis menambahkan saat ini gunung api yang pernah kembali erupsi pada akhir November 2021 itu berada pada Status Level II atau waspada.
Pihaknya merekomendasi agar masyarakat di sekitar gunung Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, serta wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok.
Sementara masyarakat di tiga desa di bawah kaki gunung tersebut, seperti Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung Ile Lewotolok.
Disamping itu dia mengingat masih ada abu vulkanik yang keluar dari kawah gunung itu, masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya. (Ant/Z-3)
Erupsi atau letusan eksplosit Gunung Lewotolok terus berlangsung dan menunjukkan peningkatan.
Sebelum turun hujan di puncak gunung, teramati kabut berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 25-300 meter di atas puncak kawah.
Hhelikopter Chinook mampu mengangkut barang hingga seberat 9 ton.
Meskipun erupsi terjadi, tidak ada warga yang menjadi korban. Namun demikian, ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Gunung Ile Lewotolok rata-rata mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian antara 300-800 meter dari puncak.
Kepala BNPB meminta agar para pengungsi dari kelompok rentan dapat dipisahkan dari yang berusia muda untuk mencegah mereka terpapar virus.
Jalan Trans-Flores Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air.
DUA gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya, Kamis (28/3), yakni Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono, di Maluku Utara.
Tidak teramati adanya erupsi, dan ini menunjukkan adanya penrunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved