Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HUJAN dengan intensitas ringan hingga sedang masih akan mewarnai puluhan daerah di Jawa Tengah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan ancaman bencana hidrometeorologi dan pergerakan gelombang tinggi di perairan provinsi ini.
Pemantauan Media Indonesia Senin (13/11) ancaman bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, banjir, dan longsor semakin meningkat di beberapa daerah di Jawa Tengah. Hal ini karena hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih terus mengguyur puluhan daerah terutama terjadi pada malam hari.
Selain itu ancaman gelombang tinggi juga mulai terjadi di perairan Jawa Tengah, sehingga warga yang hidup di daerah pesisir utara (Pantura) maupun selatan (Pansela) diminta untuk mewaspadai kondisi ini. "Gelombang di perairan selatan berkisar 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara 0,5-1,25 meter," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang MS Fuad, Senin (13/11).
Baca juga: Gempa Tektonik Magnitudo 5,4 di Kupang, NTT, Tidak Berpotensi Tsunami
Berdasarkan pengamatan Citra Satelit Cuaca pukul 05.20 WIB, lanjut Fuad, pada pagi hingga siang pada umumnya cerah berawan, namun mendekati sore mulai berawan banyak dan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat akan mengguyur di 29 daerah di Jawa Tengah pada malam hari.
Hujan dengan intensitas ringan, ungkap Fuad, berpotensi terjadi di Purworejo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Jepara, Demak, Kajen, Slawi, Solo, Semarang, Pekalongan, Bumiayu, dan Majenang.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Perburukan Kondisi Iklim Dunia
Hujan dengan intensitas sedang, jelas Fuad, terjadi di Mungkid, Sragen,Purwodadi, Ungaran, Kendal, Magelang, Salatiga dan Ambarawa, sedangkan hujan lebat berpotensi di Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Blora, dan Temanggung.
Sementara itu beberapa nelayan di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang dan Demak mengaku hingga saat ini kondisi perairan di laut utara masih tetap tenang, namun pergolakan gelombang meningkat terjadi di bagian tengah sehingga mereka harus tetap waspada.
"Pada pagi hingga siang masih tenang, tapi mendekat malam gelombang baik cukup terasa hingga beberapa nelayan dengan perahu kecil memilih pulang," kata Wahidin,45, nelayan di Wedung, Kabupaten Demak.
Hal serupa juga diungkapkan Warso,40, nelayan di Pelabuhan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, selain gelombang mulai naik pada sore hingga malam hari, sebagian nelayan juga memilih balik ke dermaga karena hujan disertai angin kencang menyulitkan nelayan untuk menebarkan jaring. (Z-3)
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
BMKG. merilis prakiraan cuaca nasional. Kota-kota besar di Indonesia diprediksi mengalami beragam kondisi cuaca mulai dari cerah berawan hingga hujan
Bibit siklon tropis 90S diprakirakan masih berada di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 25-30 knot.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca yang bervariasi mulai dari panas terik hingga hujan akan terjadi di berbagai wilayah Indonesia hari ini.
Model ponco itu longgar, bisa terbang saat berkendara dan berisiko menutupi visibilitas pengendara atau pun pengendara lain, hingga tersangkut di jari-jari roda sepeda motor.
BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan melanda beberapa wilayah Indonesia pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Saat ini kondisinya mulai terpantau landai. Namun Asep mewanti-wanti masyarakat, khususnya nelayan, tetap waspada.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Air laut pasang (rob) di perairan utara juga masih bertahan dengan ketinggian maksimum 0,9 meter pada pukul 05.00-09.00 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved