Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga Cabai di Pantura Jawa Tengah Semakin Pedas

Akhmad Safuan
02/11/2023 11:50
Harga Cabai di Pantura Jawa Tengah Semakin Pedas
Harga cabai rawit merah di Jawa Tengah mencapai Rp90 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp80 ribu per kilogram.(MI/Adam Dwi)

HARGA cabai kian pedas di Pantura, Jawa Tengah khusus cabai rawit merah mencapai Rp90 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp80 ribu per kilogram. Gagal panen diduga menjadi penyebab menurunnya ketersediaan cabai, tetapi Pemerintah Kota Semarang menjamin ketersediaan stok cabai aman.

Harga cabai jenis lain juga ikut terkerek naik seperti cabai merah keriting sebelumnya Rp41.000 naik menjadi Rp 55.700 per kilogram (35,75%), cabai merah besar dari Rp40.450 menjadi Rp47.300 per kilogram (16,93%), cabai rawit hijau dari Rp42.450 menjadi Rp50.300 per kilogram. "Cabai rawit merah yang paling mencolok peningkatannya," ujar Supartiningsih, 65, pedagang cabai di Pasar Johar Semarang.

Harga cabai juga tinggi ditemukan di Pasar Wiradesa (Pekalongan), Pasar Batang, Pasar Cepiring (Kendal), bahkan di daerah penghasil cabai terbesar di Jawa Tengah yakni Kabupaten Semarang, Demak, dan Pemalang. Stok cabai tersedia menipis akibat banyak petani alami gagal panen. "Banyak yang tidak menanam cabai karena kemarau tidak ada air, tanaman cabai yang ada juga banyak mati karena kekeringan," kata Kuswandi, 57, petani cabai di Sumowono, Kabupaten Semarang.

Baca juga: Tanaman Cabai Petani Purwakarta Diserang Hama Patek

Tidak hanya karena kekeringan, Wakijo, 50, petani cabai di Mijen, Kabupaten Demak, mengatakan matinya tanaman cabai karena serangan penyakit petek dan daun kuning. Banyaknya tanaman yang mati membuat produksi menurun dratis. Dari satu hektare lahan perkebunan cabai biasanya mampu memetik hingga 80-90 kilogram per hari, tetapi sekarang paling banyak 20 kilogram per hari.

Serupa, Warsito, 45, petani cabai di Pulosari, Pemalang, mengaku banyak tanaman mati menjadi alasan gagal panen. "Harga cabai tinggi tapi kami tidak menikmati karena panen menurun dratis," tambahnya.

Baca juga: Harga Cabai di Cirebon Naik Terus

Pelaksanaan Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan warga Kota Semarang tidak perlu panik. Meski harga cabai terus meningkat,  stok tersedia masih aman, Pemerintah Kota Semarang akan terus hadirkan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) untuk memenuhi kebutuhan warga.

"Kita terus monitor pasar tradisional yang ada di daerah ini, dari mulai perkembangan harga hingga ketersediaan stok," kata Bambang Pramusinto.

Kepala Seksi Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Diskoperindag Pemalang Tiyas Kusbudiarsih mengatakan harga cabai terus meningkat dan kini capai Rp90 ribu per kilogram, namun hal itu tidak mempengaruhi harga kebutuhan pokok lainnya. Bahkan beberapa jenis sembako harga stabil dan menurun.

Tingginya harga cabai di beberapa pasar tradisional, ujar Tiyas, karena terjadinya langkanya barang di pasar tersebut, stok cabai di masing-masing pasar yang berbeda juga mengakibatkan perbedaan harga. "Ada sedikit keanehan, Pasar Randudongkal yang cukup dekat dengan kawasan pertanian cabe rawit merah harga Rp90 ribu per kilogram, sedangkan Pasar Pagi Pemalang yang ada di kota harga masih Rp80 ribu per kilogram," imbuhnya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya