Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BARU dua pekan, dua kasus dugaan pelecehan seksual hingga mengakibatkan tewasnya korban bocah sekolah dasar (SD), membuat Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berang. Ia meminta pelaku dihukum berat agar kasus ini tidak terulang lagi.
"Saya minta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut, saya juga minta agar pelaku dihukum seberat-beratnya agar tidak lagi terjadi kasus pelecehan seksual terhadap anak," kata Hevearita Gunaryanti Rahayu Kamis (2/11).
Penanganan kasus seperti itu, kata Hevearita, diperlukan peran semua pihak. Tidak semata pemerintah, peran penegak hukum, warga masyarakat juga lingkungan sekolah diperlukan. "Sebagai seorang perempuan, saya menekankan peran ibu agar meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan," imbuhnya.
Baca juga: Bocah Tewas tidak Wajar di Semarang Diduga Korban Kekerasan Seksual
Dalam beberapa kasus kekerasan seksual, ungkap Hevearita, predator seksual itu justru dari orang terdekat. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah mengeluarkan program khusus untuk menerima aduan dan memberikan pendampingan terhadap para korban yang diberi nama Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM).
Dua kasus dugaan pelecehan seksual dengan korban siswi sekolah dasar (SD) menjadi sorotan. Kasus pertama terjadi Selasa (17/10), seorang bocah SD usia 7 tahun BSA warga Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, meninggal dunia di rumah sakit swasta di kawasan Citarum, Kota Semarang. Dokter yang memeriksa menemukan kejanggalan di tubuh korban yakni bagian dubur dan kemaluan.
Baca juga: Mensos: Ayah, Paman, Kakek Pelaku Rudapaksa Harus Dihukum Maksimal
Atas temuan itu kemudian dilaporkan ke kepolisian setempat. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyelidikan akhirnya petugas menangkap paman korban A, 22, yang mengakui telah melakukan pelecehan seksual kepada korban beberapa kali. Meskipun kematian korban menurut hasil visum karena gangguan pernafasan.
Kurang dari dua pekan, Rabu (1/11), dokter di rumah sakit menemukan dugaan kasus serupa terhadap DKW, 11. Siswi kelas 6 SD itu meninggal saat dilarikan ke rumah sakit, dokter memeriksa kembali menemukan kelainan pada dubur dan kemaluan korban diduga akibat pelecehan seksual, sehingga dilaporkan ke kepolisian setempat.
Polisi kembali turun tangan, selain membawa jasad korban ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk visum. Tiga saksi yang tinggal satu rumah yakni bapak, ibu, dan kakak lelaki korban diperiksa. "Setelah mendapat laporan kota langsung lakukan penyelidikan memeriksa saksi serta menggeledah rumah ditempati korban," ujar Kepala Polsek Semarang Timur Inspektur Iwan Kurniawan. (Z-3)
PHBS ini sebenarnya utamanya untuk anak-anak usia sekolah, karena biasanya mereka sudah dikasih untuk makan bekal sendiri, jadi sudah dilepas sama orangtua.
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Menurut Ina Liem, yang sesungguhnya dimaksud dalam putusan MK adalah bentuk bantuan operasional, mirip skema dana BOS, yang selama ini sudah diberikan ke sebagian sekolah swasta.
Terlapor mempertontonkan ke seluruh murid kelas VI SD Negeri Lobolauw yang berjumlah 24 orang murid video dan gambar porno
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim menegaskan proses rekrutmen Pasukan Oranye (PPSU) ini dilakukan tanpa adanya pungli
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meresmikan SD Muhammadiyah Internasional Labschool (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS.
Pelaku mengaku emosi karena dipukul lebih dulu oleh korban saat cekcok terjadi di warung tuak.
Jenazah Reynanda juga dievakuasi ke RSUD Abdul Manan Kisaran untuk proses lebih lanjut. Kedua korban kini telah dimakamkan oleh keluarga masing-masing.
Polsek Jatinegara masih menyelidiki lebih lanjut terkait keterlibatan atau peran korban meninggal dalam tawur tersebut.
Polres Jakarta Selatan telah melakukan proses identifikasi mayat. Kondisi korban disebut mengalami patah dan luka bagian kepala.
Pihaknya menyayangkan adanya korban jiwa atas temperan yang terjadi tersebut, yakni pengendara motor.
Peristiwa bermula ketika kendaraan pertama mengalami oleng dan menabrak beton pembatas tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved