Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BARU dua pekan, dua kasus dugaan pelecehan seksual hingga mengakibatkan tewasnya korban bocah sekolah dasar (SD), membuat Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berang. Ia meminta pelaku dihukum berat agar kasus ini tidak terulang lagi.
"Saya minta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut, saya juga minta agar pelaku dihukum seberat-beratnya agar tidak lagi terjadi kasus pelecehan seksual terhadap anak," kata Hevearita Gunaryanti Rahayu Kamis (2/11).
Penanganan kasus seperti itu, kata Hevearita, diperlukan peran semua pihak. Tidak semata pemerintah, peran penegak hukum, warga masyarakat juga lingkungan sekolah diperlukan. "Sebagai seorang perempuan, saya menekankan peran ibu agar meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan," imbuhnya.
Baca juga: Bocah Tewas tidak Wajar di Semarang Diduga Korban Kekerasan Seksual
Dalam beberapa kasus kekerasan seksual, ungkap Hevearita, predator seksual itu justru dari orang terdekat. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah mengeluarkan program khusus untuk menerima aduan dan memberikan pendampingan terhadap para korban yang diberi nama Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM).
Dua kasus dugaan pelecehan seksual dengan korban siswi sekolah dasar (SD) menjadi sorotan. Kasus pertama terjadi Selasa (17/10), seorang bocah SD usia 7 tahun BSA warga Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, meninggal dunia di rumah sakit swasta di kawasan Citarum, Kota Semarang. Dokter yang memeriksa menemukan kejanggalan di tubuh korban yakni bagian dubur dan kemaluan.
Baca juga: Mensos: Ayah, Paman, Kakek Pelaku Rudapaksa Harus Dihukum Maksimal
Atas temuan itu kemudian dilaporkan ke kepolisian setempat. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyelidikan akhirnya petugas menangkap paman korban A, 22, yang mengakui telah melakukan pelecehan seksual kepada korban beberapa kali. Meskipun kematian korban menurut hasil visum karena gangguan pernafasan.
Kurang dari dua pekan, Rabu (1/11), dokter di rumah sakit menemukan dugaan kasus serupa terhadap DKW, 11. Siswi kelas 6 SD itu meninggal saat dilarikan ke rumah sakit, dokter memeriksa kembali menemukan kelainan pada dubur dan kemaluan korban diduga akibat pelecehan seksual, sehingga dilaporkan ke kepolisian setempat.
Polisi kembali turun tangan, selain membawa jasad korban ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk visum. Tiga saksi yang tinggal satu rumah yakni bapak, ibu, dan kakak lelaki korban diperiksa. "Setelah mendapat laporan kota langsung lakukan penyelidikan memeriksa saksi serta menggeledah rumah ditempati korban," ujar Kepala Polsek Semarang Timur Inspektur Iwan Kurniawan. (Z-3)
Menurut Ina Liem, yang sesungguhnya dimaksud dalam putusan MK adalah bentuk bantuan operasional, mirip skema dana BOS, yang selama ini sudah diberikan ke sebagian sekolah swasta.
Terlapor mempertontonkan ke seluruh murid kelas VI SD Negeri Lobolauw yang berjumlah 24 orang murid video dan gambar porno
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim menegaskan proses rekrutmen Pasukan Oranye (PPSU) ini dilakukan tanpa adanya pungli
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meresmikan SD Muhammadiyah Internasional Labschool (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS.
PTPP mendistribusikan 328 paket makanan bergizi di SD 06 Pagi Cilincing, Jakarta Utara, dan Pondok Pesantren Darud Da’wah Wal Irsyat, Tarakan, Kalimantan Utara.
Nah, apa saja 37 surat dalam juz amma? Berikut urutan surat-surat pendek dalam juz 30.
Polres Jakarta Selatan telah melakukan proses identifikasi mayat. Kondisi korban disebut mengalami patah dan luka bagian kepala.
Pihaknya menyayangkan adanya korban jiwa atas temperan yang terjadi tersebut, yakni pengendara motor.
Peristiwa bermula ketika kendaraan pertama mengalami oleng dan menabrak beton pembatas tengah.
Kepolisian sudah mengumpulkan barang bukti berupa botol bekas minuman, patahan pagar, batu. "Kita juga sudah melakukan autopsi.
Kenzaha Walewangko tewas karena diduga dikeroyok sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UKI.
Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Polisi juga tengah melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. (
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved