Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kain Ulos Sepanjang 1 Kilometer akan Dibentangkan di Monas

Yoseph Pencawan
26/10/2023 14:00
Kain Ulos Sepanjang 1 Kilometer akan Dibentangkan di Monas
Perajin kain ulos.(MI/Ferdian Ananda)

SEPANJANG 1 kilometer kain Ulos akan dibentangkan di Monas, Jakarta, pada Senin, 30 Oktober 2023 sebagai bentuk ekspresi dari keinginan masyarakat Sumatra Utara atas usulan penetapan Hari Ulos Nasional setiap 17 Oktober.

Ilyas Sitorus, Kepala Dinas Kominfo Sumut, mengatakan pemerintah provinsi telah melepas pemberangkatan kain ulos sepanjang 1.000 meter untuk dibentangkan di Monas.

"Dengan harapan, penetapan Hari Ulos Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Oktober dapat terwujud," ungkapnya, Kamis (26/10).

Baca juga : Harga Turun Penenun Ulos Batak di Tapanuli Utara Mengeluh

Ulos adalah salah satu jenis kain khas masyarakat Sumut. Secara harfiah, ulos kain. Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Melayu, yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin.

Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos dikenakan hanya dalam bentuk selendang atau sarung saja untuk perhelatan resmi atau upacara adat.

Baca juga : Jelang Hari Ulos Nasional, Kampung Tenun Ulos Siantar Diresmikan

Ulos kini banyak dijumpai dalam bentuk produk suvenir, sarung bantal, ikat pinggang, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, gorden dan lainnya. 

Sebagian besar ulos telah punah karena tidak diproduksi lagi. Sperti Ulos Raja, Ulos Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput (ulos yang digunakan sebagai pembungkus jenazah) dan Ulos Sibolang.

Ilyas mengatakan, Pemprov Sumut mendorong pemerintah pusat menetapkan Hari Ulos Nasional sehingga bisa menjadi warisan budaya, bahkan milik dunia. Karena itu dia memastikan pemprov sangat mendukung kegiatan pembentangan ulos tersebut di Monas.

Kegiatan itu diyakini dapat mengenalkan ulos kepada masyarakat yang lebih luas serta melestarikan dan mengangkat budaya Sumut agar tidak hilang dan dapat diteruskan generasi-generasi berikutnya.

Menurut Mikhael Siregar, Ketua Panitia Hari Ulos Nasional, pembentangan kain ulos yang dibuat oleh 15 orang penenun itu mewakili lima puak yang ada di kawasan Danau Toba. Dengan harapan pemerintah dapat menetapkan Hari Ulos Nasional.

"Ulos (yang akan dibentangka) ini tidak disambung-sambung. Ditenun langsung oleh 15 penenun yang telah mendapat lisensi pemerintah," ungkapnya.

Adapun pembentangan ulos di Monas akan dilakukan pada 30 Oktober 2023 melalui kerja sama dengan banyak tokoh masyarakat Batak yang ada di perantauan, khususnya Jakarta.

Selain pembentangan ulos, rombongan Panitia Hari Ulos Nasional juga berencana menemui DPR untuk mengajukan penetapan Hari Ulos Nasional. 

Mikhael yakin hal itu dapat terwujud, terlebih ulos telah menjadi warisan budaya tidak benda nasional oleh Kemendikbud pada 17 Oktober 2014 silam.

"Karena itu, hari penetapan tersebut kita ingin dijadikan sebagai Hari Ulos Nasional," imbuhnya.(Z-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya