Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ciamis Dilanda Kemarau, Sekjen DPP Wanita Tani Indonesia Bantu Beri Solusi

Media Indonesia
26/10/2023 18:13
Ciamis Dilanda Kemarau, Sekjen DPP Wanita Tani Indonesia Bantu Beri Solusi
Sekjen DPP Wanita Tani Indonesia Farahdibha Tenrilemba memberikan bantuan pupuk bagi petani di Panawangan dan Cipaku, Ciamis, Jabar.(Ist)

DUA kendala besar kini dihadapi petani di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pertama, fenomena El Nino yang berdampak durasi musim kemarau menjadi lebih panjang hingga menyebabkan keringnya sumber air untuk lahan pertanian, terutama sawah. Adapun yang kedua, langkanya pupuk di kalangan petani.

Untuk diketahui, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis mencatat, ada 108 hektare lahan tanaman padi yang gagal panen. Lahan lainnya yang tersebar di 18 kecamatan juga mengalami kekeringan. Akibatnya, banyak lahan pertanian yang dibiarkan mengering dan tidak termanfaatkan selama kemarau panjang melanda.

Baca juga: Produksi Gabah Turun ke 300 Ton, Harga Beras Mahal

Terkait dua hal di atas, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Wanita Tani Indonesia Farahdibha Tenrilemba menyatakan sudah saatnya petani di Ciamis mencari solusi sumber air terdekat sebagai sumur alternatif bagi sumber air.

"Tapi, jika tidak memungkinkan, ada baiknya petani mulai mencari komoditi yang bisa ditanam di masa seperti ini," ujar Farahdibha di sela penyerahan bantuan pupuk bagi petani di Panawangan dan Cipaku, Ciamis, Jabar, Rabu (25/10).

Soal mencari komoditi lain yang bisa ditanam, Desa Sindangsari misalnya. Para petani disana sudah mencoba melakukan alih tanam ke palawija.

Adapun untuk kendala kedua, yakni langkanya pupuk di kalangan petani, Farahdibha mengakui kesulitan mendapatkan pupuk sebagai salah satu masalah utama petani Ciamis saat ini.

Baca juga: Kemarau di Jateng Diperkirakan Masih Hingga Akhir Oktober

"Kesulitan mendapatkan pupuk ini coba kami respons dengan memberikan bantuan pupuk setara untuk 10 hektare sawah yang bisa dimanfaatkan para petani di Panawangan dan Cipaku pada musim tanam ke depannya saat musim hujan datang," ujar Farahdibha.

Wanita yang juga caleg DPR Partai Nasdem di Dapil Jabar X ini melihat, kesulitan mendapatkan pupuk ini salah satunya lantaran terbatasnya pendistribusian kartu tani.

"Pupuk yang dibeli dibatasi dan harus punya kartu tani. Ini semacam subsidi BBM, tetapi stok barang habis," ungkapnya.

Sebagai solusi, wanita yang akrab disapa Teh Farah ini meminta pemerintan menyediakan alternatif pupuk lain dengan harga sama dengan pupuk subsidi serta jaminan stok yang aman.

"Semoga bantuan pupuk dari kami sedikitnya bisa membantu kesulitan petani Ciamis atas langkanya pupuk," pungkas Farahdibha. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono
Berita Lainnya