Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KAPASITAS dan kompetensi petani milenial senantiasa ditingkatkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengelola pertanian dari hulu sampai hilir, mengakses modal perbankan, menguasai rantai distribusi dan pemasaran.
Petani milenial juga diharap hasil pertaniannya bisa menembus pasar domestik dan global melalui pengembangan korporasi, yang berorientasi laba bagi badan usaha dan kesejahteraan petani.
Upaya tersebut ditempuh Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) atau Pelaksana Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Provinsi Jawa Timur.
Baca juga: Pemkab Hulu Sungai Selatan Dukung Program Regenerasi Petani Milenial
Pengembangan korporasi bagi petani milenial kakao menjadi orientasi PPIU YESS Jatim mengacu pada potensi 500 hektare lahan kakao dan kolaborasi dengan PT Cargill Indonesia yang diinisiasi oleh Polbangtan Malang, belum lama ini, yang direalisasikan dengan pendistribusian lebih 200 kg kakao kepada PT Cargill Indonesia pada November mendatang.
PPIU YESS Jatim Gelar Focus Group Discussion (FGD)
Guna mendukung pembentukan dan penguatan kluster komoditas kakao di Kabupaten Malang, PPIU YESS Jatim mengadakan Focus Group Discussion [FGD] pada Sabtu (14/10/2023) di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Sumawe di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, selaku Business Development Service Provider (BDSP) Program YESS.
Kegiatan FGD di BPP Sumawe dibuka Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, yang didampingi Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri yang menekankan tentang komitmen Kementan mendukung terbentuknya 320 ribu petani muda di pedesaan hingga 2025.
Langkah PPIU YESS sejalan kebijakan Kementan bahwa regenerasi petani menjadi fokus Kementan untuk menjamin keberlanjutan pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial.
Baca juga: Ikuti Pelatihan Bahasa, 34 Petani Milenial dari Jatim Disiapkan Magang di Taiwan
Kementan bersama International Fund for Agricultural Development [IFAD] berupaya menciptakan wirausahawan milenial tangguh dan berkualitas melalui Program YESS di antaranya Jawa Timur.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa syarat utama penguatan kapasitas pertanian dengan penetapan model bisnis, membangun lembaga bisnis pertanian serta menjalankan proses bisnis.
"Selanjutnya, output kegiatan pertanian adalah promosi mencakup kemitraan, modal dan investasi sehingga hasil dalam ekosistem tersebut dapat mendukung akses petani ke pasar," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, peningkatan nilai tambah hasil produksi menjadi produk olahan, bukan lagi menjual bahan mentah, yang selama ini belum maksimal memberikan laba bagi petani.
FGD Kakao
Saat membuka FGD, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengingat tentang pentingnya dukungan pemerintahan desa, untuk menunjang petani kluster komoditas kakao mengembangkan budidaya hingga distribusi dan pemasaran.
Para peserta FGD sepakat bahwa pemerintah desa memiliki peran kunci dalam memberikan dukungan infrastruktur, pelatihan, dan akses pasar kepada petani milenial.
"Tak kalah penting, Surat Keputusan [SK] dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Pemkab Malang untuk memperkuat lembaga korporasi petani," kata Udrayana yang akrab disapa Uud.
Dokumen resmi tersebut, katanya, diharapkan dapat memberikan landasan hukum bagi keberlangsungan korporasi, mengingat potensi kakao di Kabupaten Malang lebih 500 hektar harus didukung komitmen petani milenial.
"Keberadaan korporasi dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan meningkatkan hasil produksi kakao," kata Uud.
Baca juga: Gandeng Baznas, Kementan Kembangkan Klaster Komoditas Petani Milenial
Dalam upaya meningkatkan kapasitas petani kakao Jatim, Polbangtan Malang akan menjalin kerjasama dengan Dinas Perkebunan Pemprov Jatim. Kolaborasi trsebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan, pelatihan dan dukungan teknis yang dibutuhkan oleh petani milenial kakao.
Sementara Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menyoroti tentang langkah penting yang harus diperhatikan adalah ´pemanfaatan akses pasar´ melalui kerjasama yang telah dibangun Program YESS dengan PT Cargill Indonesia,
"Sebuah langkah strategis untuk membuka peluang akses pasar lebih luas bagi petani milenial Jatim," katanya.
Acep Hariri menambahkan bahwa Program YESS Jatim telah menyediakan pasar yang dijamin dan harga yang stabil, untuk memberikan kepastian pada petani dalam penjualan hasil kakao mereka.
Dia berharap pada November akan segera direalisasikan pengiriman kakao oleh petani milenial Malang kepada PT Cargill Indonesia, untuk memasok lebih 200 kg biji kakao.
"Dengan langkah-langkah konkrit ini, petani milenial kakao Jatim diharapkan merasakan dampak positifnya pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka, dengan menjadikan kakao sebagai pilar ekonomi," kata Acep Hariri. (RO/S-4)
PETANI milenial Rustan Abu Bakar selama ini mengolah ubi jalar menjadi keripik. Seiring berjalannya waktu, Rustan merasa harus ada perkembangan terhadap usahanya.
Petani milenial dicari! Daftar sekarang & raih sukses di bidang pertanian modern. Panduan lengkap cara daftar, syarat, & peluangnya di sini!
Kementan menerima kunjungan delegasi forum kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular (SSTC) untuk berdialog mengenai pelaksanaan program pemberdayaan generasi muda di pertanian
PROGRAM Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan). Petani muda
Kementerian Pertanian akan melibatkan sedikitnya 15 ribu orang petani milenial atau disebut Brigade Ketahanan Pangan guna mempercepat pencapaian target swasembada pangan.
Kementan kembali menggelar program Petani Milenial 2024 yang memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk berkarir di sektor pertanian
Kolaborasi ini membantu pelaku industri dan petani komoditas kopi dan kakao untuk memenuhi poin-poin keberlanjutan agar komoditas dapat diekspor dan diterima pasar global.
Riset yang terbatas dan transfer teknologi yang kurang optimal menyebabkan produktivitas kakao hanya mencapai sepersepuluh dari potensi maksimalnya.
Proses pascapanen pun terbilang sederhana. Petani hanya perlu menjemur biji kakao selama lima hari untuk mengurangi kadar air.
Cocoa Life menggelar workshop bertema Mendorong Lanskap Agroforestri Kakao Berkelanjutan untuk mendorong upaya perlindungan hutan dan praktik berkebun kakao berkelanjutan.
PEMANFAATAN lahan bekas tambang dengan penanaman bibit kakao jadi salah satu opsi untuk membuat area tersebut berfungsi dan bernilai guna bagi masyarakat.
Harga biji gabah kakao kering jemur (non fermentasi) ditingkat petani ke pedagang pengumpul, Rp 80.000/kg (kilogram). Harga tersebut lebih murah dari tiga pekan lalu Rp 100.000/kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved